CERITA 18+

TUBUH EVA SAAT MENUNGGING DI DEPANKU


Metroqq.net - Pada malam hari ketika saya ditugaskan untuk meletakkan suaranya di tempat yang berbeda setelah satu tempat selesai, saya bergegas untuk meletakkannya di tempat kedua, tapi saya tidak dapat menemukan pasangan saya. P bertugas mengendarai mobil.

Aku menelepon ponselnya dan dia bilang sudah siap, tapi 30 menit berlalu dan hidung pun tidak muncul. Tiba-tiba HP saya berdering dan Pak P dengan tergesa-gesa meminta bantuan saya "Wir, gua lagi parkir tanpa masalah, tolong bantu gua!"

Aku bergegas ke tempat yang dimaksud, sebuah tempat parkir gelap di lokasi yang sepi. Tampak sebuah sedan, Suzuki Baleno warna Champagne dikeruluti oleh satpam.

Ternyata teman saya tertangkap sedang bersama-sama dengan seorang wanita di dalam mobil. Teman saya bersumpah mereka tidak melakukan apapun, tapi nampaknya agak tidak mungkin, karena ketika saya melihat di mobil seorang wanita bernama Eva terlihat mengenakan rok super mini sehingga pahanya pahanya sangat halus .... Glek!

Cerpen tentang masalah yang saya selesaikan sepenuhnya tanpa keributan berkepanjangan. Itu juga dini saya mengenal Eva, seorang wanita yang sudah menikah, yang cukup mapan dengan 3 org anak. Umurnya masih di awal 40an namun terlihat sangat segar dan cantik karena ia menyukai olahraga; Senam dan kebugaran.

Sejak itu saya sering ketemu dengan Eva, mulai dari telpon kemudian pertemuan pengangkatan untuk makan siang bersama dll.

Saya mencoba menggodanya tapi sangat sulit karena (dia bilang) dia tidak pernah menjalin hubungan selain dengan suaminya (ehm, bgmn dengan kejadian di tempat parkir lalu ??? kemunafikan ??? ya .. jual mahal ??? Mungkin ...)

Cerpen sekitar 2 tahun telah berlalu sejak pengantar pertama kami, Lebaran 2009, Eva telepon jika dia memiliki masalah dengan lap top dan meminta bantuan kepada saya untuk melihat dan jika bisa membenarkannya. Kami membuat janji hari dan waktunya.

Akhirnya hari itu tiba, Eva memintaku untuk datang ke rumahnya di Villa Melati Serpong pagi itu, suaminya pergi ke kantor dan anak-anaknya pun pergi ke sekolah. Pelayan belum datang.
Ketika saya datang dia sedang membersihkan rumah dengan daster, terlihat cantik dan segar seperti biasa bahkan tanpa make up.

Saya disuruh melihat lap topnya saat ia pergi untuk mandi. Setelah dia mandi, saya langsung memintanya untuk melihat lap topnya dan melihat apakah masalah di pangkuannya sudah saya bersihkan.

Sambil melihat sekeliling dia berkata, "pegel gua nich Wir ..." sambil memegang bahunya.
"Ini aku pijitin ... mau?" Saya menawarkan layanan.

"Anda tidak keberatan?" Dia bertanya saat dia menatapku di belakangnya, mulut kami berciuman erat (kami sering berciuman).

"Tidak masalah" kataku, lalu mulailah tanganku memijat bahunya, leher dan punggungnya. Dia sepertinya menikmati setiap pijat.

Muncul ide nakalku, aku meraih tanganku di bawah ketiaknya dan meraih payudaranya dan kemudian memijatnya dengan lembut. Eva mendesah.

Mulut kami kembali berciuman erat. Lalu aku mulai menggerakkan posisinya sehingga menghadap ke arahku.

Aku membuka kemejanya dan dia melepaskannya, bra nya aku lepaskan dan kukekati payudaranya itu sekali, kuhilati dan kujilati putingnya membuat dia mendesah.

Ketika saya hendak membuka celana pendeknya, dia sempat menolak tapi saya meyakinkannya bahwa semuanya akan baik-baik saja, akhirnya tanggalnya juga celana pendek dan celana dalamnya, selangkangannya dengan bulu tipis.

Aku mencium pangkal pahanya dan menyimpan ketelanjangannya, maka kujilati vaginanya membuatnya menggeliat dan mengerang.

Setelah puas menjilati vaginanya (dia bilang orgasme saat kujilati memeknya), saya berdiri dan membuka celana saya dan kusodorkan penisku kewajahnya, dengan segera Eva menyambut dan memasukkannya ke dalam mulutnya. Eva mengisap, menjilat dan menyedot penisku sampai aku tidak bisa menahannya.

Begitu saya pergi ke kamar mandi, saya membungkuk ke wastafel sehingga tubuh Eva tampak seperti menungging, dan kemudian saya memasukkan selangkangan saya ke penisku.

Kami kemudian bergelut di lantai di depan kamar mandi. Vaginanya sangat bagus untuk mencubit pangkal pahaku seperti mengisap. Mengagumkan

Akhirnya kita orgasme, saya menuangkan air ke dalam vagina, enak.

Kami mengatur nafas untuk sementara dan kemudian segera berpakaian, karena takut tiba-tiba datang.

Setelah hari itu kami sempat melakukannya lagi di mobil Eva yang diparkir di depan hotel Santika Serpong.

Eva yang top, sayangnya agak mahal dan munafik aja ... ..wkwkwkwkwkwkwk ....

http://bit.ly/2ofc0ma

0 comments: