Cerita SPG Hot Di Bulan Maret


Rabu sore di bulan maret aku terpaksa berteduh di sebuah dealer motor kecil di cibubur. Di situ hanya ada seorang cewek SPG. Lalu kami berkenalan dan namanya adalah  RINDA ia berumur 25 tahun, cewek sunda yang cantik. Yang aku kagumi dari Rinda adalah matanya yang lentik juga bibir imutnya manis dan seksi.

Sudah 1 jam kam ngobrol hujan mulai mereda aku pulang sambil meminta kartu namanya. singkat cerita kami sering berhubungan lewat telpon. aku terus terang ttg statusku yg sdh mempunyai istri namun bagi dia tidak menjadi masalah, katanya banyak berteman banyak berkahnya. namun aku memintanya untuk menghubungiku hanya siang dengan alasan takut istriku salah sangka. hubungan kami berdua terus makin intim walaupun hanya lewat telpon. ada perasaan romantis setiap kali berbicara ditelpon dengan Rinda. Rinda enak diajak ngobrol apapun pasti nyambung. Rinda pun tampaknya merasa sangat senang. Biarpun rumahnya engga terlalu jauh, aku biasa mengiriminya kartu pos yang isinya seringkali memuji rambut, bibirnya atau kulitnya yang mulus atau sekedar berupa ucapan makasih atas pertemanan unik kami. melihat tanggapan Rinda yg hangat, aku yg mulanya iseng mulai berpikir kenapa aku tidak jadikan dia selingkuhanku. tiga bln setelah jumpa sekali, aku kemudian mengajak ketemuan lagi. kami janji bertemu di mall cijantung.

Rabu sore aku duduk di mcD menunggu Rinda, jam 17.45 gadis itu muncul. blue jeans ketat membentuk pinggul, bokong serta pahanya. Kaos ketat feminim membungkus tubuhnya. buah dadanya kelihatan ranum. Bukan rahasia umum kalo yang di sukai dari wanita adalah buah dada yang besar menantang seperti julia perez. Apalagi kelihatan kalo Rinda menyukaiku.

Lalu kami bersendau gurau seperti biasanya, Rinda memang memikat saat sedang “ribut”. sepanjang pertemuan itu Rinda tidak menolak sewaktu kupegang tangannya, menyentuh kakinya. Rinda bahkan melap mulutku dengan tisu yang ujarnya belepotan saos. aku yakin kalo Rinda benar menyukaiku dengan perhatianya itu. aku mengantarnya pulang kekontrakannya di cibubur juga (ortunya menetap di Jkt). Rinda memintaku singgah sebentar.kuterima ajakannya. rumahnya sedang kamarnya ada tiga seperti pada umumya kontrakan di jkt. suasana romantis yang sudah terlahir sejak di mall cijantung tadi membuat udara di ruang tamu menyesakkan dadaku. situasi rumah memancing kelakianku. aku harus memanfaatkan situasi ini dengan cepat.

Mata Rinda menatapku berharap aku memulai sesuatu. aku pura-pura mau belakang. Rinda mengantarku kamar kecil. ia berjalan didepanku. setibanya di ruang tengah yang meruapakan kamar tidurnya, kutarik tangannya, tubuh kami berhadapan.

“Kenapa mas?”

Aku tidak segera jawab pertanyaan nya, kutarik tubuhnya, tidak ada perlawanan. kucipok bibirnya yang  imut kemudian kuisap lembut bagian lidahnya, terlihat aroma wangi mulutnya. bibirnya yang seksi terasa manis. Rinda mulai membalas kulumanku, lidahku menusuk menjalari bibirnya. tubuhku terangsang pengakuan Rinda, ia belum pernah ML, dan aku merasa tertantang untuk mengajarinya dan memberinya kepuasan yang tidak akan terlupakan. lama kami berpagut, Rinda menikmati nya. aku merasakan tubuhnya mulai memanas. kulepas t-shirtnya, Rinda menurut.

Bh Rinda berwarna pink, seperti yg kubayangkan buah dadanya montok. agak menonjol karena kutang-nya yang agak ketat. kujilati lehernya Rinda menghndar kegelian. “Ahhh…GELI MAS…” semakinlama pelukan Rinda mengencang. ia merintih lirih,

“Ouwh….. AAARGHHHH…..tubuhnya mulai bergerak layaknya cacing kepanasan erotis dalam pelukanku membuat bihariku terus tidak karuan. kulepas jeans-nya, Rinda pasrah dia bahkan membantuku melepas celana nya. cd ber warna putih,
“hhhmmm… warna kusuka, seksi…” kubimbing tubuhnya ke kasur yg terletak diujung ruangan, (Rinda tdk punya ranjang) kurebahkan tubuhnya. aku tersenyum memandangnya. Rinda mengelus rambutku.
“aku mencintaimu Rinda…”rayuku menciumi wajahnya

“Rinda juga mas… ” aku mulai bergerilya diatas tubuhnya, kujilati bagian telinga, karena bagian tubuh cewek yg paling mudah membuat membuat dia kegelian. kuraba dadanya menuju belahan buah dadanya. Tanganku masuk kebalik bh-nya. kucubit nakal putingnya, Rinda meringis, mencubit pundakku. kulepas bh-nya. sekarang semua terpampang pemandangan indah di depanku. kuelus susu montok nya, Rinda mengelinjang keenakan. darahku mendidih aku turun menjilati, kuciumi perutnya, kami terbawa suasana hot. yg aku heran kok Rinda membiarkan pintu rumahnya terbuka supaya tdk terlalu mencurigakan. Dan aku cermati ada beberapa rumah lain dekat sini aku sampai di atas selangkangannya. kutarik turun pelan cd-nya tangan Rinda berhenti mremas-remas rambutku. dia seperti menunggu sesuatu. pelan tapi pasti kulorotkan sampai cd-nya lepas. kesekap selangkang-nya dengan wajahku. kemaluannya kuoral.

Sedikit terpekik Rinda mencengkram rambutku. cengkraman Rinda membuatku makin bergairah. kuisap, jilat bibir kemaluan dan itilnya. dengan terampil lidahku bergerak cepat menyosor masuk keliang nya. Rinda menggelinjang, mengejang. dan bergetar bergantian desahannya berubah menjadi erangan cepat.

“EEENNNGGGHHHHH………RRRRRR AWHRRHHHHH…… SAYANGGG…….. EIGHHH….”

Nafasku memburu, kemaluan Rinda terasa gurih. tubuhku ikut bergetar. nikmatnya memek ini rasanya lebih enak dari memek istriku yg mulai longgar setelah melahirkan. dengan terampil kubuka seluruh kemejaku, kini akupun telanjang bulat. kaki Rinda mengapit leherku. wanita ini birahi hebat. Namun rasanya tidak adil kalau ia terbang sendiri. kuputar tubuhku menjadi gaya 69. aku yg tegang mengacung di wajahnya. Rinda shock sambil melirik ke mukaku, dia mematung, mungkin bingung harus melakukan apa.

“Pegang terus diremas sayang” ajarku.

Agak lama baru Rinda mau meremas-remas penis ku. rasanya nikmat ada sensasi enak menyerang ku. lebih enak daripada kuremas sendiri atau istriku yg meremasnya. pantatku bergoyang mengikuti gerak jari-jari Rinda. lama-kelamaan remasan Rinda makin pintar dan lincah. aku menegang terus dan terasa panas. kuteruskan oralku di kemaluannya, Rinda makin semangat memaini batang kejantanan ku. Memeknya basah oleh liur dan lendir.

Aku sendiri tidak tahan lagi,

“Isep sayang…” pintaku dengan wajah memelas. karena sudah gak tahan dan sudah birahi tinggi, Rinda manut saja, di emutlah batang kemaluanku. awalnya sedikit pelan penuh ragu, namun tidak beselang lama Rinda jadi ganas. aku sulit menggambarkan rasa apa yg sedang di alami tubuhku. luar biasa. kami berpacu saling memuaskan. gadis itu tidak perlu diajar banyak utk menikmati permainan seks ini. aku terasa penuh maniku mulai mengaliriku batangku. sesaat gerakan Rinda menggila kuhentikan permainan binal kami. kuputar tubuhku ke posisi nungging, Namun Rinda keliahatan rada enggan. wajahnya kelu nikmat.

“Jangan berhenti lanjutin terus mas….” suaranya mendesah dengan nafas memburu
“Kenapa sayang…” enak yach..?” godaku pelan Rinda mengangguk malu sambil menggigit dadaku. aku tersentak,
“Jangan sayang nanti dilihat istriku”, namun terlambat dadaku memerah
“kubalas kau..” kuisap punting susu nya, lembut.. sambil mendekap tubuh Rinda, kubelai lembut rambutnya.
“Bolehkah perawanmu untukku sayang?”
“Memangnya Rinda masih perawan skrg mas?” wajahnya agak heran.
“Kemaluanmu dioral tidak berarti keperawananmu hilang” “tidak ada bercak darah, yang ada hanya lendirmu” Rinda memelukku,
“Aku suka pada mas sejak pertemuan pertama dan tiga bulan ini telah jatuh cinta padamu mas”.
“Sekarang aku bugil didepanmu, sekarang semua milikmu mas”
“Aku sudah beristri” kataku
“Aku tidak peduli” jawabnya lugu.

Inilah wanita, mereka memberi seks supaya mendapatkan cinta. sedangkan lelaki memberi cinta untuk mendapatkan seks. kuciumi wajahnya, Rinda membalas. birahi kami kembali bangkit. kulit kami bergesekan membawa sensasi nikmat. buah dadanya hangat lembut dan kenyal mengusap dadaku.

“OOOOGGGGHHHHHHHHH…..” aku mengerang nikmat kami kembali tenggelam dlm kemesuman.

Rinda mengerang sewaktu jariku menusuk memeknya yg banjir. kukocok tidak terlalu dalam, aku tidak ingin merobek selaputnya, biar aku yang menyobenya.

“Ouch MAS…..NIKMAT… erangnya pelan. tubuh Rinda mmemanas, akupun mendidih. kutuntun tangannya menjamah tititku.

“Ay sayang masukin kemaluanku ke kemaluanmu sayang..” Rinda meremas aku dan mengarahkan ke kemaluannya. alat kelamin kami bersentuhan. kepala batangku menyentuh bibir kemaluannya. inilah saat-saat pertama kali kami seutuhnya bersatu.

Kutekan masuk penisku yang mengeras seperti torpedo.

Mata Rinda terpajam sambil menggigit bibirnya.

Pelan… pelan… tertahan. kemaluan yg basah dan sdh terbuka itu masih sempit utk di masuki
kutarik keluar kemudian masuk, terus berulang

“AAAGGGHH…’AAAGGGHH” “AAAGGGGHHHH” Rinda berteriak tertahan setiap kali aku mengocoknya.

“SAKIT MAAASSS…”suaranya bercampur sakit dan enak

“MAS LEPAS”

“JANGANNN…” tangannya menahan pantatku hingga bokongnya tergerak maju mundur.

Bercak darah segar menempel di seluruh batang kemaluanku. Akhirnya aku mendapatkan keperawanan nya. Setalah 5 menit…”SLEEEPPP….” penisku tertanam.

“OOOGGGHHHH….”nikmatnya penis ku tercelup, dinding nya menyentuh hangat, sebisa mungkin kucelupkan batang penisku sampai mentok dasar liangnya. liang Rinda sempit tapi dalam, penisku yg panjangnya sedang saja sekitar 15-16 cm tenggelam semua. tubuh Rinda mengejang bergetar, ia menggigit lagi dadaku kali ini berdekatan dengan leher. tapi karena sedang ngeflai aku tidak peduli. setelah beberapa saat kami meresapi setiap sisi kenikmatan. aku mulai mengocok memeknya. kami berburu dalam nafsu birahi. saya seperti seorang yang naik di atas kuda. Dan Rinda menggelepar-gelepar seperti ikan kehabisan air. kamar Rinda penuh dengan bau sperma, nafas yg memburu dan rintihan.

“CPRAATT…CEPRETT…CROOTTTH..” suara air dan kulit bertepukan

“OGGH…OGH..OGH.. hanya itu yg keluar dr mulutku. imajinasiku tersumbat tubuhku melayang kesurga. Rinda tambah membuatku bersemangat mencabulinya dengan suaranya yang sange, merintih nikmat. berkali-kali ia menceracau tak karuan.

“HHOOOOOOGHHH……..MMMAAAAAS S…. EENNAAAKKK…. SAAA…KKKIITTT…

“EEvHVV… LLAAGGIII……..” “AKHHH…ARGHH… NIKMATTT…. MASSS….”

setelah 10 menit yg rasanya seperti sepuluh thn. tubuh Rinda mengejang terdiam, suaranya tersendat-sendat,

“AIWH…AHWHH..ERGHHH…” Rinda memelukku erat sekali. Rinda hampir sampai. kupercepat kocokanku tubuhku ikutan bergetar hebat. terasa maniku menjalar tubuhku, sebentar lagi aku akan meletus. rasa enak menyerang dari batang penisku kepaha sampai ke ujung rambut, menggerogoti ke sekujur tubuh. inilah rasa yg hingga sekarang tidak bisa dijelaskan. nikmat, geli, ingin menangis, lunglai campur aduk. kemudian aku gak bisa bergerak, badanku kaku kejang otakku berhenti bekerja. Rinda menggelinjang mencapai puncak kepuasan,

“ARGHHHWHHHHHHH……………..”

Akupun menyusulnya, “OUWHHHRGGGHH………………”

Kami mencapai puncak kepuasan bersama.

Kami berpelukan. aku tetap menindihnya tak ingin mencabut senjataku dari liangnya.

Ku usap keringat di mukanya, wajahnya tersenyum manis memencarkan kenikmatan yg tiada tara.

“Terima kasih sayang”,Kau wanita yang hebat” “kau sangat menggairahkan Rinda”, lalu kecup lembut keningnya” mas aku cinta kau..jangan tinggalkan aku”suaranya lemah

Setelah kejadian malam itu, aku menunggu untuk menidurinya lagi.

~ END ~

0 comments:

Cerita Seks Si Mawar Merah

It’s week end… harusnya menjadi saat bersantai sejenak dari rutinitas sehai hari. Uuuuhh.. Hari sabtu yang begitu cerah. Andai saja saat ini aqu berada di pulau bali tentunya aqu akan ber sunbath ria sambil menikmati segarnya es kelapa muda. Cerita Hot, Cerita HOt Terhangat, Tapi sekarang aqu sedang di office untuk mendengarkan hasil dari peperangan dalem memperebutkkan mega tender dari investor asing. Berita baik nya, perusahaan tempat dimana aqu bekerja telah berhasil memenangkan tender tersebut. Duuch.. alangkah senang nya hati kuuu . . . . cukup menjadi obat lah… berharap dapet bonus gede…


“Saraahh!! Selamat ya, berkat kegigihan loe ber argumentasi, para raja minyak dari timur tengah itu percaya untuk berinvestasi di perusahaan kita. Loe emang bener bener malaikat Farah. Thaanks yaa!!”
“Selamat yaa Farahh!!! Duch hebat bingit sih eloe!”

Aqu hanya tersmile senang melihat kelaquan kawan kawan office yang begitu heboh dan bergembira akan hal ini. Cipika cipiki dan berpeloekan adalah yang kita laqukan. Ga lama tai Hanya sesaat…
Hmm.. Akhirnya usaha yang aqu laqukan dengan memberikan presexntasi di meeting kemarin berhasil. Dan usaha ku untuk memberikan yang terbaik bagi perusahaan ini berbuah manis.

“Farah, yuuk kita rame rame jalan yuuk, untuk merayakan keberhasilan ini. Yaa, yaaa..” ajak salah seorang kawan officeku.
“Emm.. gimana ya, guwee.. gu..”
“Alaah ga usah pakai alesan pokok nya eloe harus ikut.”, kawan officeku yang lain pada ikutan memaksa.
“Iyaa deeh, tapi bentar duloe yaa..”
Aqu celingak celinguk sesaat mencari kekasih ku ,si ketan yang tadi aqu suruh nunggu di lobby office.
“Sesaat, sesaat.. guwe nemuin sepupu guwe duloe deh..” kata ku seraya berjalan kearah Shiro.
Mengapa aqu memperkenalkan Shiro sebagai sepupu ku? Bukannya maloe, tapi aqu kasihan dan ga rela kalo Shiro jadi bahan ejekan kawan kawan office.
“Ketaan!! Guwe berhasil! Perusahaan ini menang tender!!” teriakku mengabarkan berita gembira ini kepada Shiro. Bocah kuliahan yang aqu ajak ke tempat kerjaqu, dengan kaos distro khas abg.
“Waah, hebat loe yaanggg! Congrat yaah!!”, jawab Shiro langsung mendekap memeloekku erat.
“Iya iyaa, ehh! Eeh!! Tapi lepasin duloe dong peloekannya. Maloe tau ga di liatin recepsionis.”
“Biarin, abis nya pasti loe mo pergi ngerayain ma kawan kawan loe kan?” ucap Shiro sebel.
“Lagian tadi gua sempet liat pakai acara peloek peloekan, cipika cipiki segala sama kawan loe yang cowok!”
“Mengapa loe kok jadi kaya gini? Loe jealous yaa? Biasa aja kalee tan, ini kan dunia kerja lagian mereka itu sudah kaya sodara sendiri kok.”, terangku panjang lebar dengan jelas.
“Iyaa iyaaa dunia kerja, bukan dunia gua yang masih kuliah, gitu kan?”, jawab Shiro kesal dan langsung menuruni anak tangga menuju basement.
Aqu langsung mengejar dan memegangi lengan yang tertutup kemeja panjang kotak kotak itu.
“Taan, pleasee dong jangan ngambek yaa. Iyaa deh maap, guwe minta maap yaa..”
“Huuh eloe itu emang yaa, kebiasaan. Sebel gua. Tapi gua ga akan ngerusak hari bahagia ini deeh, Hmm.. Tapi sun duloe dong.”
“Iiiihhh loe tu yee, emang pinter nyari nyari kesempatan deeh.”
“Yasudah terserah eloe. Kalo ga mau juga gapapa kok.. weekkzz!!” cibir nya sembari meleletkan lidah nya kearahku.
Aqu memutarkan tubuhnya. Sekarang kita saling berhadapan dan aqu mulai berjinjit untuk mengecupkan bibir berpoles tipis lipstik warna merah terang kearah pipi nya, dan
“Cuup..”
“Sudah yaa, jangan ngambek lagi. Guwe sayang bingit sama eloe, tau ga??” ujarku sambil melihat mata bening nya yang juga sedang menatapku.
“Hehehehe.. oke tuan putriii, sekarang silahkan jalan dah ma kawan kawan gawe loe tapi ntar sore kalo pulang jemput gua di lapangan sepakbola yaa”
“Iyaa deh ntar di jemput. Kudu menang lhoh yaa. Kalo kalah guwe kebiri loe!! Hahaha!!”
“Yee enak aja loe, dasar peyaanggg katrok!! Have fun yaa..”
“Okee, taann!!”

Kita pun berpisah. Aqu pergi sama kawan office, dan Shiro kembali menemui kawan kampus nya untuk balik ke kampus, tempat dia menempuh S1 nya.

Hmm.. hari ini guwe bener bener bahagia. Sukses di tempat gawe, dan Shiro masih sekemudian bisa membikin guwe jengkel, kangen, dan gemes…

Setelah ber pesta dengan kawan kawan office, aqu pun melajukan Volks Wagen beetle dengan santai menjemput Shiro di lapangan bola tempat biasanya.

“Godain si ketan kaya nya asyiik neeh, hihihiii . . .” ucapku dalem hati sambil terkikik.
Hanya butuh saat sekitar 30menit untuk menuju lapangan bola. Sesampai nya di lapangan, aqu melihat Shiro sedang duduk santai bersama seorang kawannya.
“Samperin ahh, sekalian ngasih air mineral dingin dalem botol kemasan..” gumam ku sembari melepas blazer kerja.

Sekarang aqu Hanya mengenakan baju model kemben yang terlihat kekecilan membungkus tubuh indah yang semampai ini. Celah belahan dada ku terlihat jelas dan semakin terlihat seksih terkena cahaya sinar matahari sore.

“Hai ketan jelekk!! Manyun aja mengapa loe!!”, kata ku dengan menabok bahu nya dan langsung berdiri di hadapannya.
“Aaah sialan loe yanggg!!”, jawab Shiro sambil membelalakkan mata melihat pose yang emang sengaja aqu bikin seksih.

Berdiri dengan berkacak pinggang dan menekukkan tungkai kaki kanan ku, dengan kaki kiri loerus menapak ke tanah lapangan. Puser cantik itu terlihat mengintip diantara baju kemben dan celana panjang ku. Hmm.. bener bener nakal..

Dari sudut mataqu, kawan Shiro sampe melongo melihat sembulan buah dada putih yang bagian atas nya terlihat jelas.

“Biarin aja, terserah guwe doong. Ooh iya neeh ada air mineral dingin..” ujar ku dengan merundukkan tubuh tepat dan dekat dihadapan mereka berdua.

Aqu sangat yakin kalo sembulan buah dada mulus ini semakin mencuat, seakan pengen keloear dari kandangnya. Aqu pun bisa mendengar suara loedah yang terteguk mekemudiani tenggorokan mereka. Hihihihi… Kita ngobrol seru, sesekali aqu tertawa terbahak bahak yang menyebabkan bongkahan sepasang buah dada yang ter kembeni itu ikut bergoncang seiring tawaqu, dan tentunya merupakan pemandangan yang begitu indah untuk di loepakan buat mereka di sore hari yang cerah ini. Setelah asyik ber haha hihi, aqu dan Shiro pun pulang ke kost.

“Cuup” pipi kanan Shiro aqu kecup tiba tiba, Sebeloem memasuki mobil.

Shiro tersmile maloe. Dari sudut mataqu terlihat ada seseorang melihatku, tapi aqu ga peduli siapa dia. Palingan iri melihat cewek cakep ngecup cowok manis hihihi…Shiro yang nyetir dan aqu merebahkan kepalaqu di bahu kiri nya. Lagu “thank you” dari dido mengaloen lembut menjadi teman dalem perjalanan ke kost Merah Delima.

Malam minggu kali ini aqu cukup kan untuk stay at kost aja. Menikmati sajian sinetron yang membosankan, atau liat DVD. Inge sendiri sudah heboh untuk ketemuan dengan si Oom nasabah nya yang kemarin sempat beradu raga dan aqu intip hihihii.. Di pintu ruangan ku, berdiri lah sosok cantik dengan dandanan glamour siap cloebbing yang ternyata adalah inge.

“Loe ga jalan sar?”
“Ga ngee, nyantai di kost an ajah. Capek guwe seharian tadi sudah pesta sama kawan kawan office.”
“Sepi lho kost an, anak anak pada pulkam, mami nina juga mo keloear ada acara ma keloearga besarnya.”
“Tapi khan masih ada si ketan”
“Hehehe .. ati ati aja loe diperkosa, nyaho..”
“Aaah, yang ada, dia mah yang guwe perkosa ngee, hahahaha..”
“Eeh kira kira Shiro masih perjaka ga yaa?”
“Yee mana guwe tahu. Harus nya loe yang lebih lama nge kost disini, tahu dong sepak terjang dia.”
“Guwe juga kaga tahu noonnn!! Emm.. Farah, ada sesuatu yang pengen guwe omongin ke loe, tapi besok besok aja dah ngobrolnya. Yasudah deeh, guwe ciao duloe yaa.. have a nice Saturday night Farah cantiiikkkk!!”
“Oke deeh. Take care yaa.”
“Siip lah.”

Dengan menganakan tank top no bra dan rok mini, aqu menikmati udara malam yang begitu semilir sambil menikmati secangkir esspreso(kopi item), setoples kacang mede, dan rokok yang setia terselip diantara kedua bibir yang senantiasa mengundang mangsa untuk mendeep kiss nya.

“Fyuuh mengapa guwe tiba tiba jadi horny gini yaah? Apa karena tadi sore pakai acara flirtingin Shiro sama kawannya itu?” keloeh ku dalem hati.

Sedang asyik asyik nya nge piktor, seiring dengan gairah yang mulai terbangun, tiba tiba ada mangsa lewat. Pucuk di cinta ulam pun tiba. Ketan yang berkaos santai dan ber boxer polos terlihat berjalan sambil bersiul siul kearah ruangan ku.

Ketan berdiri di pintu ruangan ku yang terbuka, sedang aqu duduk di pinggiran kasur dengan satu kaki terlipat diatas kasur, dan satu nya menjejak ke lantai. Hmm.. look sexy..

Kontan aja mata si ketan melotot melihat kemulusan paha yang tersingkap dari rok mini yang aqu pakai. Sesaat kemudian, bola mata nya naik dan merayap kearah dada ku yang hanya terbaloet tanktop tipis, sehingga apa apa yang tersembunyi di sebaliknya tampak menerawang menggoda, termasuk puting mungil yang tampak imut menggemaskan itu.

“Yaangg, loe seksih bingittt..” ujar Shiro jujur dan apa adanya, dengan tatapan mupeng.
Mungkin juga disebabkan oleh parfum yang aqu pakai emang wangi menggoda.
“Masa siih, perasaan biasa aja tuuh.”, jawab ku dengan nada genit dan kerling mata yang mulai nakal.
“Peyaanggg.. Hmm.. hehehe.. gimana yaa ngomong nya, tengsin dah..” bilang nya sambil tersipu maloe

Mangsa ssudah masuk perangkap, tinggal bagaimana kita menghabisi nya.. bener ga??? Hohohoo.. seringai iblis pun mengembang..

“Mengapa tan? Hmm, pengen yaa? Hihihihii..” sahut ku manja dengan meloeruskan kedua tangan keatas kepala yang tentunya menyebabkan tank top ku ikut tertarik keatas menampakkan kulit perut yang putih mulus terawat.

Sepasang buah buah dada ku pun ikut ikutan genit, terlihat saling menghimpit satu sama lain. Puting kemerahan yang mempertegas keindahan dari buah buah dada itu juga semakin nyeplak jelas minta di kuloem dan di kelamuti oleh lidah basah yang berasa hangat.

“Masuuk dong.. sini sini, come to mama..” ucap ku seraya melambaikan tangan.

Ketan masih dengan style yang tidak berubah dari duloe. Maloe maloe singa.. iihhh sereeem bo’…. Shiro menghampiri dan segera duduk disebelah ku walau terlihat gugup. Untuk mencairkan suasana biar ga kaqu, telapak tanganku segera mengeloes pipinya dengan lembut. Dengus nafas Shiro semakin bertambah cepat, ketika aqu mulai menempelkan bibir manis ini untuk merajut asmara dengan bibirnya. Sementara itu, telapak tangan ku yang lain, aqu rayapkan dari dada turun perlahan kearah perut, mengusapnya sesaat sebeloem akhirnya mulai meraba, mengeloes, dan mengurut lembut naik turun di batang kemaluan yang masih tersembunyi di balik boxer.

“Semprul, dah ga pakai celana dalem ternyata..”, gumamku dalem hati sembari tersmile simpul.

Merasa aqu mulai menyerang, Shiro kekasihku itu pun juga langsung bereaksi menyerang balik tubuh ku yang ramping padat berisi. Boxer yang di kenakannya ssudah turun sampe loetut. Lidahnya yang pinter memuaskan itu pun mulai merayap ke muloet ber bibir tipis yang ku punya. Sementara tangan nakal nya menjelajah ke seloeruh tubuh ku yang berlekuk indah bak gitar dari Spuanyoolll.. Tangan muda Shiro mulai menjarah dan meremas buah dada yang menggantung sensual, yang masih ada di balik tanktop yang aqu kenakan. Bibirnya masih terus saja menjelajah bibir seksih milikku. Lidah Shiro menggeliat, dan membuat sang ratu yang bernama Farah pradipta itu segera membuka muloet sedikit untuk menyambut ajakan dansa.

“Ouugghhh…” aqu mengerang merasakan getaran nikmat, sambil memejamkan mata keenakan, ketika Shiro menarik lidahnya yang nakal itu dan mulai menguas wajah ku sembari tak loepa untuk sesekali mengecup ringan bibir tipisku yang begitu menggemaskan untuk di kelomoh.
Aqu menatap ke arah Shiro dengan mata redup dan bibir yang menyunggingkan smile menggoda.
“Ummpphhhhh!”

Kepala ku bergerak tanpa henti menikmati ciuman hebat dari bibir seorang Shiro. Merem melek merasakan rangsangan yang kini sedikit demi sedikit mulai menggelitik dan merongrongku. Shiro masih terus saja bersemangat untuk menjarah kenikmatan yang bersumber dari bibir manis ini, sambil tak loepa untuk terus memainkan tangan dan jemarinya di area buah dada putih berputing kemerahan, yang sekarang telah terbebas dengan sempurna dari belitan tanktop. Ga tahu kapan tanktop itu terlepas dari tubuhku. Yang pasti, aqu begitu menikmati nya. Sangat menikmati dengan gairah yang ga tahu mengapa kok menggebu gebu bingit melanda tubuh wangi ini.

Kemaluan Shiro ssudah tampak mengeras seperti kayu. Aqu bisa merasakan hawa binal penuh gairah dari dalem tubuh ku keloear, setiap bersinggungan dan bergesekan dengan batang kemaluan Shiro. Bahkan, ketika batang kemaluan itu di sentuh dan diusapkan dengan sengaja di dinding perut ku yang rata karena rajin berenang. Aqu masih melayang merasakan buaian nikmat dari serangan Shiro di bibir dan di sepasang bongkahan buah dada bulat yang berkulit lembut.

Sang ratu yang cantik menawan itu seakan ssudah menyerah dan hampir tidak bisa bergerak, juga tidak bisa memelihara konsentrasi nya untuk memberikan perlawanan kepada Shiro, karena serangan penuh nikmat dari Shiro sangat lihai dan begitu melenakan. Tangan kekasihku itu bergerak lincah, terampil, juga begitu cepat karena menyadari kalo mangsa yang jelita ini, kini sedang terkurung nafsu yang dia ciptakan.

Tak berlama lama, tangannya segera menelanjangi celana dalem hijau mungil milik ku. Karena terkemudian menikmati buaiannya, aqu pun tidak menyadari ketika bagian bawah tubuh ramping berkulit lembut ini, kini telah telanjang. Kemaluan tanpa buloe yang menyimpan berjuta kenikmatan itu kini siap di kail, dan siap memberikan rasa nikmat terhadap apapun yang memasukinya.

“Time for kikuk-kikuk  yanggg!!” ucap Shiro setelah melepas kuloeman liar pada muloet dan bibir ku.

Shiro, kekasihku itu pun berdiri dan melorot lepas boxer yang masih menggantung di loetutnya. Aqu hanya terdiam dan menyunggingkan smilean. Mata sayu ku meredup, menanti sesuatu yang pasti nya akan sangat berasa nikmat. Kedua bola mataqu yang indah menatap tubuh Shiro dengan kemaluan yang telah tegak mengacung dengan keras. Cairan rangsang telah membasahi ujung helm kepala kemaluan nya. Setelah melepas kaos nya sendiri, kekasihku itu langsung menarik lepas rok mini dan celana dalem ku warna hijau yang tadi ternyata masih tergantung di pergelangan kaki ku yang jenjang.

“Ready yanggg!”, tanya Shiro seraya terkekeh senang ketika sesaat lagi akan kembali merasakan kehangatan kemaluan peret yang terlihat masih aja sempit.

Aqu memandang sayu ke arah Shiro. Nafsu ku ssudah begitu high, ketika tubuh Shiro kini ssudah berada di atas tubuh telanjang yang ku punya. Aqu mengangguk pasrah tak bersuara. Dengan penuh kelembutan, Shiro mulai merenggangkan tungkai kaki ku lebih lebar, kemudian menarik pinggul dan mendekatkan tubuh molek ini kearah selangkangannya. Tak perloe berlama lama, Shiro mulai menyusupkan batang kemaluan nya memasuki kehangatan loebang kemaluan yang peret dan telah basah.

“Feel it beibh!! Ouugghhhh!!!” Shiro memejamkan mata penuh kenikmatan saat batangan kemaluan itu berusaha menembus masuk ke dalem kemaluan sempit sang ratu.
“Aaauugghhhhhhh!! ssssshhhtttttt!!!” aqu mendesiskan aloenan nada penuh nikmat, ketika Shiro yang kini telah diatas tubuh ku melesakkan kemaluan nya kedalem liang cinta ku yang penuh dengan madu kenikmatan. Otot otot yang menonjol di batang kemaluan nya bergesekan dengan muloet kemaluan yang bergerinjal.
“Ouugghhh yaanggg!! tetep sem..piiiittshhh rasanyaa..aahhhh!!”

Rasa nyeri bercampur nikmat membuatku tak bisa menahan diri, kepala ku yang berambut indah dengan sedikit curly di ujung nya menoleh kesana kemari. Muloet ku pun menghembuskan nafas berulang untuk memenuhi paru paru ku yang tiba tiba aja seperti kehabisan oksigen.

Sembari duduk bersimpuh dan memegangi pinggang rampingku, Shiro mulai memutarkan batang kemaluan nya untuk mengaduk aduk dan menguleg isi dari kemaluan seorang Farah pradipta sekar puri. Tubuh indah ini masih beralaskan kasur, sedang pantat yang sekemudian menggoda banyak cowok untuk meremasnya kini terangkat ke atas. Shiro mulai mengayunkan kemaluan yang menancam di dalem kemaluan legit ini dengan kecepatan teratur.

Aqu tak sanggup lagi, rasa nikmat yang menerjangku begitu kuat. Kekasih hati ku yang masih berstatus mahasiswa semester awal itu menggerakkan seloeruh tubuhnya ke depan, dan menusukkan dalem dalem batang kemaluannya hingga berbenturan dengan dinding dalem kemaluan yang sekarang bertambah semakin merah dan basah.

“Uuuuggghhh!!!” Shiro menggeram penuh nikmat.
“Ssshhhh!!! Mmppphhhh!!” lenguh ku merasakan kemaluan Shiro yang merojok liang kemaluan semakin dalem.
Shiro yang semakin pinter bercinta itu langsung menggulingkan tubuhnya untuk merubah posisi.
“Aiiihhhh!!!!!” pekik ku manja. Kini aqu lah yang berada di atas tubuhnya, duduk dan menunggangi batang kemaluan Shiro, dan siap untuk merodeo. Hmm.. rasakan pembalasan ku Shiro..

Aqu langsung memaju mundurkan pinggul yang berpantat nungging ini dengan cepat. Menggoyang memutar dan menghentakkan keatas kebawah untuk merajam batang kemaluan yang masih memaqu tubuh telanjangku. Melihat aqu bergerak naik turun dengan gaya yang erotis sambil merodeo kemaluannya menuju puncak kenikmatan, Shiro, kekasihku itu pun semakin naik nafsunya. Dia dengan gemas terus terusan meremas, mengurut dan memilin bongkahan buah payudara dan puting imut kemerahan yang tampak mengacung keras.

“Aaaahhh yesshhhh!! Uughhh!! mmphhh!!” desah dan lenguh ku bersahut sahutan. Tangan dengan kulit putih dan jemari lentik itu pun bertumpu pada dada Shiro, sesekali aqu memelintir puting kecokelatan punya dia.

Aqu sangat menyukai posisi ini, karena aqu lah pengendali permainan yang sedang berlangsung. Aqu lah sang playmaker permainan nikmat ini. Ratu Farah terus menggerakkan pinggulnya, semakin lama semakin cepat. Ratu dengan wajah jelita itu, begitu berhasrat memperoleh kepuasannya. Aqu menggoyang semakin cepat. Aqu menghentak semakin keras. Aqu pun memaju mundurkan pinggul berpantat nungging ini lebih cepat, dan semakin cepat.

Ketika sedang asyik asyik nya merodeo batang kemaluan Shiro yang terjebak dalem kehangatan kemaloeanku, tiba tiba saja Hp ku menyalak, mengeloearkan ringtone suara root wealler yang sedang ngamuk, dan aqu tahu kalo itu adalah ringtone dari inge patti ratu walangon, hihihiii.. gairahsex.com Aqu tersontak kaget dan mengumpat karena kehilangan konsentrasi untuk segera meraih gelombang badai klimaks. Aqu mencoba melepaskan pertautan alat kelamin kita. Namun, kedua tangan Shiro malah melingkari pinggangku dan menahannya dengan erat.

“Plisss yanggg!! jangan stop dong, lagi enak enaknya neeh..” rengek Shiro manja seperti anak kecil kehilangan duit. Aqu paham dan bisa merasakan kalo tiba tiba Shiro kehilangan rasa nikmat yang mengkungkungnya. Aqu juga kehilangan rasa nikmat itu dalem sekejap.
“Okee, tapi pelan pelan yaah. Aneh aneh guwe kebiri loe!! Si inge telpon neeh, resex bingit..” Sahut dan rutukku sambil menatap wajah Shiro dengan galak.
Aqu pun memulai dan melanjutkan gerakan naik turun untuk memberikan efek kenikmatan pada batang kemaluan yang masih terus aja keras di dalem kehangatan kemaluan yang bergerinjal lembut.
“Di loud speaker yanggg, yaa!!” pinta Shiro, dan aqu pun Hanya menganggukkan kepala.
“Ha.. halo?” sapa ku berusaha sesantai mungkin.
“Halo Farahh.” Suara lembut inge mulai terdengar mekemudiani speaker
“I..iyaa ngee ha.. haloo ” aqu mencoba mengucapkan kalimat dengan tanpa ekspresi. Shiro mulai cengar cengir dan tersmile jahil.
“Eloe dimana? Di kost an ga, Farah?”
“Ii..iyaa di kost an, ngee. Ada apaa.ahh.. heeghhh!”
“Ehh!! mengapa loe sar? Kaya bengek gitu. Gapapa khan loe?”, tanya inge dengan nada khawatir.
“Gaa.. gapapp.aaahh. gu.guwee terantuuk meh.jaa, ngee..”
Shiro bocah sialan yang suka jail itu pun terkekeh demi melihat kepanikan pacar nya, Farah pradipta. Dan guwe dengan sukses melotot bengis kearah Shiro, yang sedang mengatupkan telapak tangan di muloet untuk menahan agar tidak tergelak tawanya.
“Kok janggal yaa? bunyi terantuk meja ga kek gitu kalee. Mmm.. kaya nahan apaa gitu. Loe kebelet boker yaah? Lha ini emang di bawah apa di ruangan, loe?”, tanya inge nyerocos ga karuan.
“Muke gilee!!!! Inge katrok, loe kok bawel bingit seeh?? Ngatain guwe kebelet boker segala.. resex’ loeu ahh ga asyiikkk . . .”

Mereka berdua pun bertahan mati matian agar tidak meledak tawanya, demi mendengar ucapan inge yang mengira Farah kebelet boker.

“Sumpah dapet duit sekarung deeh nge, guwe terantuk meja. Ni guwe lagi di ruangan.”
Aqu menatap tajam kearah Shiro yang mati matian menahan ejekan tawa.
“Bar.rusan kena me.mejaa, ta..tapi gapapa kok.”

Karena aqu sangat konsen dengan panggilan telepon inge, kekasihku mulai resex’. Shiro nekad menggerakkan pinggul dan menggoyang kemaluannya untuk mengulet kemaluan tanpa buloe jembie milikku. Aqu kaget dan terperanjat. Melotot marah ke Shiro yang tetep nyengir kuda. Tapi sejujurnya, aqu pun juga merasakan nikmat, dan juga ada rasa taqut ketahuan inge kalo aqu sedang eM eL sama Shiro.

“Lha eloe, ngap.painn telpon malem malem??”
“Ooh.. Hanya mo ngasih kabar kalo guwe ga pulang gitu aja kok. Yadah fine fine yaa di kost. Ati ati diperkosa Shiro, hihihiii.. daaghh!!”
“Sialan loe ahh, daagh!!!!!”
Ga tau dia kalo sekarang malah Shiro yang guwe perkosa, hihihihihi….
Kemudian, terputuslah sambungan telepon itu.
“Bener bener brengsek loe yaa, dasar kampret!!” aqu mengumpat sambil mendelik tajam kearah Shiro.
Tiba tiba aja pinggul ku bergerak maju mundur dengan sendiri nya. Rasa jengkel yang kurasakan karena merasa dipermainkan Shiro pun membuat ku bertambah binal tak terkendali. Semua aqu tumpahkan untuk menghabisi bocah tengik ini. Aqu pun langsung memacu tubuh telanjang bulat yang berpeloeh untuk segera mengaparkan Shiro, sang kekasih yang barusan ngerjain aqu.
“Ooouughhhh!!! Aaaakkhhhh!!!” aqu tak kuasa untuk tidak memejamkan mata ketika batang kemaluan Shiro tertancap semakin dalem menghunjam di kemaluan peret ini, ketika aqu melaqukan gerakan spiral yang menghentak naik turun dengan cukup kuat.
Aqu merebahkan tubuh ku kedepan, buah dada ku yang kenyal dan licin mengkilat karena peloeh aqu gencetkan ke dada Shiro. Shiro hanya tergolek pasrah seakan tanpa daya, ketika aqu mencumbu dan mencium bibirnya dan terus terusan menaik turunkan pinggul berpantat bohay ini. Aqu berusaha untuk menghunjamkan batang kemaluan Shiro dalem dalem.
“Yaanggg.. am..ampuunnnn!!! ughhh!! Mmpphhh!! J.jang..ngan kerashhh, kerrashh!!” Shiro merengek memohon ampun kepada sang ratu, yang masih saja beloem merasa puas menyiksa abdi dalem yang telah berani berbuat kurang ajar pada nya.
“Kapp.pokk eloe.uu yaahhh!!” ucapku terbata bata.

Aqu pun membuka muloet, menanti lidah Shiro untuk memasuki rongga muloetku, biar lidah nya segera terbelit oleh kehebatan lidah lancip berwarna merah yang basah milik ku ini. Shiro pun menentang nikmat dengan menyapukan lidahnya ke bibir tipis yang berasa manis. Aqu juga berusaha mengangkat bagian atas tubuh seksih ku, agar bisa mendapat suplai oksigen. Sementara, kemaluan yang terjepit diantara tungkai paha berkulit putih itu terus menerima tusukan dari bawah dan masuk sampe ke reloeng rongga kemaluan yang paling dalem. Batang kemaluan Shiro mulai berdenyut pelan, seiring gigitan dari muloet kemaluan yang bergerinjal lembut itu.

Merasa seperti diperkosa, Shiro pun berontak dan membalik kan tubuh ku agar telentang diatas kasur. Sekarang missionaris style.. Pengeksekusian kemaluan seorang ratu oleh abdi dalemnya segera dimulai. Perut Shiro saling menempel erat dengan perut ramping dan rata milik Farah. Kekasihku itu pun segera memaju mundurkan pinggangnya untuk menyetubuhi dan menyenggamai diriku yang penuh pesona.

Kaki jenjang yang putih direntangkan lebar dan loetut ku pun ditekuk nya. Aqu sangat di mabukkan oleh kenikmatan yang dihasilkan dari genjotan batang kemaluan Shiro, hingga aqu pun memejamkan mata untuk lebih meresapi rasa nikmat ketika tusukan kemaluan Shiro semakin cepat dan mulai mengedut ngedut, seakan protes karena terhimpit oleh loebang kemaluan yang aqu mainkan ototnya biar bisa menjepit kuat. Shiro melenguh dengan keras, dia meremas bongkahan payudara putih ku beberapa kali, sebeloem mengangkat pantat ku lebih tinggi dan menusukkan kemaluannya lebih dalem, juga semakin lama semakin cepat.

“Jreeb!.. jreebb!!.. sleephhh!!.. sleephhh!!!”
“Gu,guaahhh!! Gaa ku.kuaat lagihhh!.. Aaaaaarrrrrgghhhhhh!!!” desah dan gerungan parau Shiro penuh kepuasan, seperti binatang yang hendak di sembelih.

Shiro menyusupkan kepalanya di pangkal leher jenjang ku yang berhias liontin batu safiir, ketika helm kemaluannya menyembur dan meledak dengan kuat di dalem kehangatan kemaloeanku, yang masih saja mengempot empot liar kemaluan Shiro yang sedang menumpahkan sperma. Shiro terus menggerakkan pinggul nya maju mundur, mengocokkan pelan kemaluan yang tengah memancarkan cairan calon dedek bayi itu. Aqu pun segera meraih klimaks yang aqu nanti nanti menyusul Shiro, dengan mengelojotkan dan menggelinjangkan tubuh sembari mendesah dan menancapkan kuku dari jari lentikku kearah punggung dan bahu Shiro.

“Hoshh.. hossh.. hoshh,” nafas yang hampir putus terus keloear dari muloet kita berdua. Sesaat kemudian, rasa lemas menghampiri kita setelah mencapai puncak nirwana penuh kenikmatan.
“Puas tan?” tanyaqu sembari mengusap punggungnya yang dihiasi keringat.
“Bangeeet. Gila dah, bener bener gila.. Tubuh loe nikmat bingit. Sudah cantik, putih mulus, sudah gitu “itu” loe jepit bingit, hehehe.. perfect!” jawab Shiro sejelas jelasnya.
Aqu pun tertawa ringan mendengar celoteh Shiro yang telah merasakan puas dengan tubuh yang sekemudian rajin aqu rawat ini. Shiro segera bangkit berdiri dan, “Ploop” suara yang menandakan terbebasnya kemaluan dari tawanan kemaluan.
“Sini tan, biar guwe bersihin duloe.” Ucapku sambil mendekati belalai Shiro yang terlihat masih basah oleh cairan kenikmatan kita berdua.

Aqu menganga lebar dan memasukkan batang kemaluan itu tanpa tersentuh bibir, lidah, dan muloet ku. Setelah tertelan sampe pangkalnya, baru aqu mengatupkan erat bibir ku dan menariknya keloear perlahan, sembari mengusapkan lidahku pada batang kemaluan nya.

“Uuughh!” geli yang, gelii.. sudah sudahh!!”, ujar Shiro sambil bergidik.
“Hehehee, dah bersih sekarang tan. Nah sekarang tidur sana. Eehh!! Tadi saat eM eL, pintu nya belon loe kunci yaa? Gilaaa loe!! untung aja kost sepi. Kalo ketahuan mami nina dikira guwe merkosa loe dong..” ucapku kaget karena pintu ruangan terbuka lebar sesaat kita eM eL.
“Uppsstt!!! Iyaa, gua loepa. Tapi gapapa kok, semua aman terkendali. Thanks yaa yaangg untuk malem minggu yang indah ini. Gua turun ke bawah duloe. Met bobo..”, kata Shiro beranjak jalan keloear dari ruanganku.

Hari demi hari berkemudian, bulan demi bulan pun terlewati tapi aqu tetep aja merasakan sesuatu yang kurang. Mengapa saat bersama Shiro aqu bisa tertawa lepas, begitu riang. Tapi disaat ku sendiri aqu sekemudian gelisah, ada sesuatu yang sekemudian menghantui ku. Hingga pada suatu hari di tempat jemuran…

“Farah,loe beneran pacaran sama Shiro?” tanya inge setelah menghembuskan asap rokok nya.
“Kalo bener emang mengapa, nge?” tanyaqu pelan
“Soalnya mami nina kapan gitu dia nanya ke guwe, apa Farah tuuh pacaran sama Shiro kok kelihatannya akrab bingit. Guwe jawab aja ga tau, gitu.”
“Iyaa seeh nge, sebenernya guwe masih bingung bingit. Teringet semua ucapan loe yang kemarin itu. Aaah shitt!!” keloeh ku seraya membuang puntung rokok kebawah.
“Farah, kalo eloe bener bener sayang and cinta sama Shiro, kaya nya loe harus ngomong terus terang deh sama mami nina.
Karena kalo ntar ketahuan kan akan membawa dampak negative ke Shiro sama eloe nya sendiri. Sudah gitu kalian kan juga tinggal satu rumah. Gimana jadi nya ntar misal mami nina tahu hubungan loe sama anak nya? Pasti berprasangka buruk deeh.”
Inge menghela nafas..
“Juga dengan mama and keloearga loe di solo, bisa ga beliau bisa nerima calon yang masih brondong.” imbuh inge sejelas jelas nya.
“DEGG!!!” Yang guwe taqut kan selama ini akhirnya muncul ke permukaan.
“Ga mungkin guwe bilang terus terang sama mami nina, ngee. Apalagi sama keloearga guwe di solo. Karena mama pernah bilang, kalo nyari pacar itu harus yang lebih dewasa dari guwe..” ucapku putus asa dan tampak galau.
“Oooo gitu?”
“Jujur aja ngee, guwe masih terngiang ngiang ucapan loe beberapa bulan yang kemudian tentang perbedaan usia, mengenai masa menapouse, terus kemudian perasaan mama guwe di solo, gairahsex.com juga perasaan mami nina. Ternyata yang membuat guwe terus terusan gelisah dan ga tenang yaa itu. Aaahhh, guwe bener bener tolol.. mengapa saat itu guwe mau aja jadian sama Shiro siihh!!” Kisah Sex
“Sebagai seorang sahabat, guwe Hanya ngedukung semua keputusan loe Farahh, apapun itu..” bilang inge lembut sambil mengeloes pundak ku, menenangkan.
“Hmm.. kaya nya guwe emang harus ninggalin Shiro, ngee. Dengan segala konsekuensi nya. Guwe taqut kalo keadaannya semakin lama semakin ruwet.”
“Loe nyerah untuk cinta kalian berdua?”
“Fyuuh.. Keadaan yang membuat guwe terpaksa harus kaya gini.”
“Hmm.. Cinta memang ga adil. Ketika datang aja membawa smilean, tapi giliran pergi pasti akan meninggalkan loeka dan kecewa. Okee deh, apapun keputusan loe, adalah yang terbaik yang loe ambil. Guwe hanya mendukung saja Farah.”

Tanpa sepengetahuan Shiro, diem diem aqu ssudah mengepak barang barang di ruanganku sedikit demi sedikit. Aqu titipkan semua barang barang itu di rumah tante ku, sebeloem mencari tempat kost yang baru. Aqu juga ssudah berpamitan sama mami nina kalo akan pindah kost. Mami nina yang baik hati itu sebenernya ga ngebolehin aqu pindah, dan tanya ke aqu, mengapa kudu pindah? Ga kerasan yaa? Ntar siapa yang bantuin mami masak opor? Dan berbagai pertanyaan yang membuatku semakin merasa bersalah kepada beliau.

“Shiro pasti sedih bingit, kalo tahu tiba tiba aja ruangan loe kosong. Dia pasti kangen, loe kelonin and nina boboin.. hehehee.” Kata inge sambil ikut bantuin nge pack barang yang tinggal sedikit di ruangan ku itu.
“Sialan loe!” cibirku.
“Hahahahaa.. ehh buat guwe aja gimana, si Shiro? Loemayan kan guwe jadi ga susah untuk muasin hasrat? Hihihii..”
“Hahahahaa, gila loe ahh, ngee!” jawab ku ikutan ketawa.
“Tok.. tok.. tok..!!” Suara pintu terdengar keras.
“Farah, bukain pintu nya!!”, seru Shiro lantang dan terdengar gusar.
Duuch kok ni bocah rewel bingit seeh.. orang emak nya tadi saat guwe pamitin biasa aja kok
“Farah, gua kudu ngomong apa lagi ke eloe?!!”
“Gua tahu eloe beloem tidur khan!! Gua bakal benci eloe seumur hidup gua, kalo loe ga mau bukain pintunya..”, kata nya lagi dengan nada mengancam.
“Shiro.. apa yang guwe laqukan semua ini untuk kebaikan eloe. Jadi jangan ganggu guwe lagi yaa.. plisss.”
“Farah, pliss deh?!”, sahut Shiro mulai terdengar putus asa.
“Mengapa ga bilang ke gua kalo loe mau pindah? Apa salah gua saraah?”, tanya nya sedih.
Ingin guwe katakan padanya bahwa dia tidak lah salah. Yang salah itu adalah betapa pengecut nya guwe, seorang Farah. Gara gara usia yang terpaut 4-5tahun, guwe menyerah dengan yang nama nya cinta. Menyerah dengan nama nya keadaan. Guwe ga mungkin berterus terang soal sesuatu yang ssudah inge wanti wanti kan ke guwe.. Oh God help me please..
“Gua sayang bingit sama eloe, apa itu ga cukup?? Terus.. gua harus gimana lage? Loe tinggal bilang, gua kudu ngelaquin apa lagi biar eloe ga ninggalin gua??”, ujar Shiro meratap piloe dan sedikit terisak.
“Jawab dong saraaah, loe kok tega bingit seh sama guaa. Mengapa saraahhh!!”, isak nya semakin jelas terdengar.

Oooh Goodd!!! hati ini tersayat mendengar ucapan Shiro yang begitu jujur dan apa ada nya. Tapi beloem saat nya loe tau tentang hal ini Shiro. Emang seeh kalo guwe terkemudian naif dan principil.

Tapi semua nya untuk kebaikan kita juga. Guwe janji, Suatu saat nanti pasti guwe jelasin, Shiro..
Aqu bangkit dari tidur dan berjalan menghadap kearah pintu, dimana Shiro terus terusan merengek sedih. Tapi di saat tangan ini menyentuh gagang pintu, ku urungkan niat ku untuk membuka nya. Terdengar petikan lighter dan hembusan nafas nya mengeloearkan asap rokok.

Shiro menghepaskan tubuh nya ke pintu. Perlahan, aqu pun bersandar juga pada pintu yang ada di balik Shiro. Hanya ini yang bisa ku laqukan untuk nya. Mendengarkan, dan terus mendengarkan nya..

“Jujur, eloe adalah cewek pertama gua yang bener bener baek, perhatian, dan sabar pula. Loe satu satu nya cewek yang ga resexk yang pernah gua kenal.”

Aduuh makasiih bingit.. guwe pun baru pertama kali jadian sama cowok resex, dan nyebelin. Tapi aneh nya, guwe tetep suka.. hiks.. hiks.. hikss..

Dengan sekuat tenaga, ku tahan tangis sembari membekap bibir ku. Tak mampu rasa nya kalo harus menyiksa Shiro yang tidak tahu apa apa. Tapi aqu juga ga tahu lagi cara yang laen.

“Tuk.. tuk.. tuk..”
Jari nya mengetuk pintu ruangan ku. Shiro mengeloeh pelan.
“Farah.. kalo eloe pengen putus dari gua, yaa tinggal bilang aja. Ngapain seeh loe kudu ikutan nangis segala? Harus nya khan eloe seneng bisa lepas dari gua. Loe beneran pengan putus yaah? Iya khan Farah??”

Aqu tersentak kaget. Apa Shiro tahu kalo aqu di balik pintu? Ooh my Godd!!
“Ooiii… jawab dong Farah. Tinggal bilang putus, beres khan?” sahut nya lagi.

Aqu hapus air mata yang meleleh di pipi ku. Mencoba memastikan kalo semua akan baik baik saja. Tapi bisa khah?? Hiks.. hikss.. hiks..
Kembali Aqu berdansa di ujung gelisah..

“Iyaa.. guwe pengen putus, Shiroa.. maafin guwe yaa..”, kataqu lirih. Shiro Hanya tertawa pelan.
“Nhah, kalo eloe bilang langsung dan terus terang ke gua khan kerasa nya enak. Next time jangan kaya gitu, kalo eloe punya cowok lagi.. jangan sampai dia eloe gantungin kaya guwe..”
“Maafin guwe.. maafin yaa Shiroa..”, pinta ku dengan suara bindeng dan terisak akibat air mata kesedihan yang menetes keloear membasahi pipi.

“Di maafin kok Farah.. tapi sisain walo dikit, nama gua tetep di sudut hati loe yang paling sempit yaa hehehe.. Ya sudah sekarang tidur gih, biar besok ga telat bangun pagi untuk berkemas.. hei! jangan nangis muloe dong, ntar cantik nya diambil orang lho..!!” Shiro terkekeh, kemudian mengetukkan jari nya ke pintu.

“Ntar pagi buta gua pergi ke bromo. Eeh, ada sesuatu buat eloe di ruangan gua. Besok loe ambil aja. Take good care yaa saraah.. Jangan kangenin gua!”

tak lama berselang, terdengar suara langkah kaki Shiro yang diseret beranjak dari dari ruangan ku.
Ku hempaskan tubuh keatas kasur dan menerawang. Mulai terbayang lagi semua kenangan di masa kemudian diiringi cucuran air mata ku. Pertemuan pertama kali kita yang sangat aqu benci, tapi ketika akan berpisah aqu begitu suka pada nya dan merasakan begitu sedih.

“.. Ku Ingin Kau Menjadi Milik Ku..
Entah Bagaimana Cara nya..
Lihat lah Mata Ku Untuk Meminta Mu..
“.. Aqu Ingin Jalani Bersama Mu..
Coba Dengan Sepenuh Hati..
Ku Ingin Jujur Apa Ada Nya Dari Hati ..”
( Cloeb eightiess, “Dari Hati” )

Suara lagu yang keloear dari mini compo Shiro terdengar sangat menusuk hati. Seiring suara serak Shiro yang menahan tangis, ikut menyanyikan nya. Tiba tiba dada ini begitu terasa sesak.
Aqu menempelkan pipi sebelah kanan di dinding tembok ruangan. Tangan ku pun juga ikut menyentuh dinding ruangan yang di sebelah nya adalah ruangan Shiro.

Seakan mengusap usap pipi nya, dan membayangkan wajah ganteng Shiro yang sedang meratap piloe. Maybe terkemudian capek bersedih, aqu pun tertidur diatas kasur yang sekemudian setia dan rela tertindih tubuhku.

Perempuan muda itu berjalan dengan menyeretkan langkah kaki nya. Gurat di wajahnya yang berdebu terlihat sedih. Bekas air mata yang meleleh di pipi nya membentuk sebuah anak sungai yang tampak mengering. Setelah sampai di sebuah tempat pemakaman dia berhenti. Dia melihat bapak tua sang penggali kubur telah menyekopkan tanah terakhir membentuk gundukan makam.

“Hai pak tua penggali kubur, siapakah yang kau makamkan?”,
“Aqu telah mengubur si fulan, anak muda yang baik hatinya dengan sekop ini.”
“ Mengapa engkau bertanya seperti itu?,”
“Ketahuilah wahai bapak tua penggali kubur, Dengan sekop itu pula kau telah mengubur hati ku . . .”
“KRIIINGGG!!!!!!!” jam weker berbunyi dengan keras pukul 06.00 pagi.

Fyuuhh.. ternyata Hanya mimpi. Aqu menghela nafas dalem dalem ga tahu apa makna yang tersirat dan yang tersurat dalem mimpiku. Setelah mengumpulkan nyawa, aqu segera beranjak untuk mandi menyegarkan badan dan otak ku yang begitu kusut ini. Segaaarrr…

Setelah selesai mandi dan ber dress up, aqu pun tiba tiba teringat dengan kata kata Shiro kalo dia ada sesuatu untuk ku di ruangan nya.

Aqu segera beranjak menuju ruangan Shiro. Masih sepi dan tak terdengar suara apapun di dalem ruangan nya. Ketika aqu hendak mengetukkan pintu ruangan nya, aqu melihat handle pintu ruangan yang sedikit terbuka.

“Tan.. ketann, ini guwe Farah..” kataqu sambil membuka pintu ruangan pelan pelan dan memasukinya. Ruangannya kosong dan sepi. Shiro ternyata gada di ruangan, mungkin ssudah menempuh perjalanan ke Bromo.

Aqu melihat sebuah foto yang terbingkai indah di dinding ruangan nya. Foto ku dan diri nya, ketika sedang bergokil ria ber foto box di salah satu mall.

Tiba tiba saja hati ku tergetar melihat foto itu. Tiba tiba saja kedua bola mata ku berkaca, mengingat semua kenangan ssudah tercipta diantara kita. Tak terasa pundakku pun mulai tersentak kecil ketika aqu mulai terisak lirih.

Hmm.. Diatas stereo set di pojok ruangan terlihat bungkusan kotak kecil ber tali pita dan sedang menindih sepucuk surat. Aqu mendekat. Aqu mengambil kotak berpita itu dan membukanya…

“Oooh my God, ini kan duit yang duloe pernah kita rebutin. Dan ini jam tangan yang sempet guwe pengen beli tapi loem kesampaian, dan sekarang jam tangan cantik ini ada dihadapanku, diberikan oleh Shiro padaqu???” aqu sangat terharu, hati ku tersentuh dengan ketuloesan Shiro. hiks.. hikss.. hikss..

Kemudian aqu buka perlahan sepucuk surat…

Hi nenek peyangg jelekk!!

Tuuh ada jam tangan yang duloe loem sempet eloe beli karena harganya mahal kan? Nah sekarang jam itu ssudah ada, di pakai terus yaa..

Ooh iya yaangg..

Maafin Shiro, kalo dari awal kita ketemu sampe eloe membaca surat ini gua sekemudian ngeselin, bikin jengkel, bikin loe uring uringan tolong di maafin..

Peyaangg yang nyebelin..

Kalau di kemudian hari loe dah dapet cowok baru pengganti gua, tolong jangan loe gantungin kaya gua ya hehe.. dan dia harus mau beliin loe kacang mede, teh kotak, brownis. Nemenin loe belanja, main PS, dan taruhan billyard.

Eeh peyaanggg ..

Suatu saat nanti, kalo gua sudah cukup dewasa untuk mengetahui apa yang sebenernya terjadi, maukan eloe cerita ke gua???

Yasudah, ati ati loe yaa.. Semoga hari loe tetep penuh warna.
Shiro, si ganteng imut lagi sedih.

Air mata ku tak tertahankan lagi. Aqu menangis bukan hanya terisak, setelah membaca surat Shiro yang begitu polos dan apa ada nya.

Iyaa Shiro, guwe janji. Guwe pasti akan cerita ke eloe. Semua pasti baek baek aja kok Shiro.. ga usah khawatir. Guwe yakin, suatu saat nanti, eloe juga bakal dapetin seseorang yang emang pas buat eloe..jaga dan bawa diri baek baek yaah.. hiks.. hiks.. hikss.

Tamat…

0 comments:

Sedapnya Adik Kandungku

Nama Aku Sabrina namun teman teman mangil aku Sabri, aku mahasiswi ekonomi Universitas Pajajaran. Semenjak dua tahun yg lalu, saat diterima kuliah di Universitas Pajajaran, Aku tinggal di Bandung. Aku berasal dari Sukabumi, ayah aku berasal dari Bandung, sedangkan ibu aku asli Sukabumi. Mereka tinggal di Sukabumi. Cerita Sex Nyata ini menceritakan kisahku yg terjadi saat
Aku kelas 1 SMU di waktu Aku masih tingal di Sukabumi dan cerita dewasa ini masih terus berlanjut sampai detik ini!aku terus kecanduan bercinta ama adik kandung aku sendiri.


Aku anak yg paling tua dari tiga bersaudara. Aku mempunyai satu adik laki-laki dan satu adik perempuan. Umurku berbeda 1 tahun dengan adik lelakiku namun adik perempuanku beda lagi 10 tahun. Kami sangat dimanja oleh orang tua kami, sehingga tingkahku yg tomboy dan suka maksa pun tidak dilarang oleh mereka. Begitupun dengan adikku yg tidak mau disunat walaupun dia sudah kelas 2 SMP.

Waktu kecil, Aku sering mandi bersama bersama adik aku, tetapi sejak dia masuk Sekolah Dasar, kami tidak pernah mandi bersama lagi. Walaupun begitu, Aku masih ingat betapa kecil dan keriputnya kemaluan adik aku. Sejak saat itu, Aku tidak pernah melihat lagi kemaluan adik aku. Sampai suatu hari, Aku sedang asyik telpon dengan teman perempuanku. Aku telpon berjam-jam, kadang tawa keluar dari mulutku, kadang kami serius bicara tentang sesuatu, sampai akhirnya Aku rasakan kandung kemihku penuh sekali dan Aku kebelet pengen pipis. Benar-benar kebelet pipis sudah di ujung lah. Cepat-cepat kuletakkan gagang telpon tanpa permisi dulu sama temanku. Aku berlari menuju ke toilet terdekat. Ketika kudorong ternyata sedang dikunci.
“hallow..! Siapa di dalam buka dong..! Udah nggak tahan..!” Aku berteriak sambil menggedor-gedor pintu kamar mandi

“Iyaaaaaaa..! Wait..!” ternyata adikku yg di dalam. Terdengar suaranya dari dalam.
“Nggak bisa nunggu..! Cepetan..!” kata Aku memaksa.
“aduhhhhhhhh…..” Aku benar-benar sudah tidak kuat menahan ingin pipis.
“kreottttttt..!”terbuka sedikit pintu toilet, kepala adikku muncul dari celahnya.
“Ada apa sih kak?” katanya.
Tanpa menjawab pertanyaannya, Aku langsung nyerobot ke dalam karena sudah tidak tahan. Langsung Aku jongkok, menaikkan rokku dan membuka celana dalamku.
“criitttttt” keluar air seni dari kemaluan Aku.
Kulihat adikku yg berdiri di depanku, tubuhnya masih telanjang bulat.
“Yeahhhhh..! Sopan dikit napa kak?” teriaknya sambil melotot tetap berdiri di depanku.
“Waitttt..!” Udah nggak kuat nih, kata Aku.

Sebenarnya Aku tidak mau menurunkan pandangan mata Aku ke bawah. Tetapi sialnya, turun juga dan akhirnya kelihatan deh kemaluannya si adik aku.
hahahahah.. Masih keriput kayak dulu, cuma sekarang agak gede dikit kataku dalam hati.

Aku takut tertangkap basah melihat kemaluannya, cepat-cepat kunaikkan lagi mata Aku melihat ke matanya. Eh, ternyata dia sudah tidak melihat ke mata Aku lagi. Sialan..! Dia lihat kemaluan Aku yg lagi mekar sedang pipis. Cepat-cepat kutekan sekuat tenaga otot di kemaluan Aku biar cepat selesai pipisnya. Tidak sengaja, kelihatan lagi kemaluannya yg masih belum disunat itu. Sekarang kemaluannya kok pelan-pelan semakin gemuk. Makin naik sedikit demi sedikit, tapi masih kelihatan lemas dengan kulupnya masih menutupi helm kemaluannya.

Sialan nih adikku. Malah ngeliatin lagi, mana belum habis nih air kencing..! Aku bersungut dalam hati.

“o0oooo.. Kayak gitu ya Kak..?” katanya sambil tetap melihat ke kemaluan Aku.
“Eh kurang ajar Lu ya dik!” langsung saja Aku berdiri mengambil gayung dan kulemparkan ke kepalanya.

“Kletokkkk..!” kepala adikku memang kena pukul, tetapi hasilnya air kencingku kemana-mana, mengenai rok dan celana dalamku.

“Ya… basah deh rok kakak…” katAku melihat ke rok dan celana dalamku.

Syukurin..! Makanya jangan masuk seenaknya..! katanya sambil mengambil gayung dari tanganku.

Mandi lagi ahh..! lanjutnya sambil menyiduk air dan menyiram tubuhnya.

Terus dia mengambil sabun dan mengusap sabun itu ke tubuhnya.

Waduh.., sialan nih adik aku! sungutku dalam hati.

Waktu itu Aku bingung mau gimana nih. Mau keluar, tapi Aku jijik pake rok dan celana dalam yg basah itu. Akhirnya kuputuskan untuk buka celana dalam dan rokku, lalu pinjam handuk adikku dulu. Setelah salin, baru kukembalikan handuknya.

“Udah.., pake aja handuk Aku kak!” kata adikku.

Sepertinya dia mengetahui kebingunganku. Kelihatan kemaluannya mengkerut lagi.
Jadi lucu lagi gitu..! Hihihi..! dalam hatiku.

Aku lalu membuka celana dalam aku yg warnanya merah muda, lalu dilanjutkan dengan membuka rok. Kelihatan lagi deh kemaluan Aku. Aku takut adikku melihatku dalam keadan seperti itu. Jadi kulihat adik aku. Eh sialan, dia memang memperhatikan Aku yg tanpa celana.

“kakak Kemaluan tu emang gemuk kayak gitu ya..? kakakaka..!” katanya sambil nyengir.
Sialan, dia menghina kemaluan Aku,

“Daripada culun kayak punya lhoo..!” kata Aku sambil memukul bahu adik aku.
Eh tiba-tiba dia berkelit,
“wakzzzzzz..!” katanya.

Karena Aku memukul dengan sekuat tenaga, akhirnya Aku terpeleset. Punggungku jatuh ke tubuhnya. Kena deh pantatku ke kemaluannya.
Iiihhh.., rasanya geli banget..! cepat-cepat kutarik tubuhku sambil bersungut,
“Huh..! kakak sih..!”
“kak.. kata Kakak tadi culun, kalau kayak gini culun nggak..?” katanya mengacuhkan omonganku sambil menunjuk ke kemaluannya.
Kulihat kemaluannya mulai lagi seperti tadi, pelan-pelan semakin gemuk, makin tegak ke arah depan.

“Ya.. gitu doang..! Masih kayak anak SD ya..?” kata Aku mengejek dia.
Padahal Aku kaget juga, ukurannya bisa bertambah begitu jauh. Ingin juga sih tahu sampai dimana bertambahnya. Iseng Aku tanya,

“Gedein lagi bisa nggak..?” kata Aku sambil mencibir.
“Bisa..! Tapi kakak harus bantu dikit dong..” katanya lagi.
“Megangin ya..? Wisssss.., ya nggak mau lah..!” kataku.
“Bukan..! kakak taruh ludah aja di atas kemaluanku..!” jawabnya.

Karena penasaran ingin melihat kemaluan lelaki kalau lagi penuh, kucoba ikuti perkataan dia.
Gitu doang kan..? Mau kakak ngeludahin Kamu mah. Dari dulu Kakak pengen ngeludahin Kamu” ujarku

Sialan nih adikku, Aku dikerjain. Kudekatkan kepal Aku ke arah kemaluannya, lalu Aku mengumpulkan air ludahku. Tapi belum juga Aku membuang ludahku, kulihat kemaluannya sudah bergerak, kelihatan kemaluannya naik sedikit demi sedikit. Diameternya makin lama semakin gede, jadi kelihatan semakin gemuk. Dan panjangnya juga bertambah. keren banget melihatnya. Geli di sekujur tubuh melihat itu semua. Tidak lama kepala kemaluannya mulai kelihatan di antara kulupnya. Perlahan-lahan mendesak ingin keluar. Wahh..! Bukan main perasaan senangku waktu itu. Aku benar-benar asyik melihat helm itu perlahan muncul.

Akhirnya bebas juga kepala kemaluan itu dari halangan kulupnya. Kemaluan adikku sudah tegang sekali. Menunjuk ke arahku. Warnanya kini lebih merah. Aku jadi terangsang melihatnya. Kualihkan pandangan ke adikku.

Hehe… dia ke arahku. Masih culun nggak..? katanya lagi. Hehe..! Macho kan kak! katanya tetap tersenyum.

Tangannya tiba-tiba turun menuju ke selangkanganku. Walaupun Aku terangsang, tentu saja Aku tepis tangan itu.
“Apaan sih dik..!” kubuang tangannya ke kanan.

“Kak..! Please kakkk.. Pegang aja kak… Nggak akan diapa-apain…” Aku pengen tahu rasanya megang itu-nya perempuan. Cuma itu aja kak.. kata adik aku, kembali tangannya mendekati selangkangan dan mau memegang kemaluan aku.
ehmmmm.. sebenarnya Aku mau jaga image, masa mau sih sama adik sendiri, tapi Aku juga ingin tahu bagaimana rasanya dipegang oleh lelaki di kemaluan!hihihii…

“Inget..! Jangan digesek-gesekin, taruh aja tanganmu di situ..!” akhirnya Aku mengiyakan. Deg-degan juga hati ini.

Tangan adik aku lalu mendekat, bulu kemaluanku sudah tersentuh oleh tangannya. Ihh geli sekali… Aku lihat kemaluannya sudah keras sekali, kini warnanya lebih kehitaman dibanding dengan sebelumnya. opppssttttt… Hangatnya tangan sudah terasa melingkupi kemaluan Aku. Geli sekali rasanya saat bibir kemaluan Aku tersentuh telapak tangannya. Geli-geli nikmat di syaraf kemaluan Aku. Aku jadi semakin terangsang sehingga tanpa dapat ditahan, kemaluan Aku mengeluarkan cairan.

“Hihihi.. kakak terangsang ya..?”
“Enak aja… sama adik mah mana bisa terangsang..!” jawabku sambil merapatkan selangkangan aku agar cairannya tidak semakin keluar.
“Ini basah banget apaan Kak..?”
“Itu sisa air kencing Kakak tahuuu..!” kata Aku berbohong padanya.
“Kak… kemaluan tu anget, empuk dan basah ya..?”
“Tau ah… Udah belum..?” Aku berlagak sepertinya Aku menginginkan situasi itu berhenti, padahal sebenarnya Aku ingin tangan itu tetap berada di situ, bahkan kalau bisa mulai bergerak menggesek bibir kemaluan Aku.

“Kak… gesek-gesek dikit ya..?” pintanya.
“Tuh kan..? Katanya cuma pegang aja..!” Aku pura-pura tidak mau.
“Dikit aja Kak… Please..!”
“Terserah adik aja deh..!” Aku mengiyakan dengan nada malas-malasan, padahal mau banget tuh. Hihihi.. Habis enak sih…

Tangan adik aku lalu makin masuk ke dalam, terasa bibir kemaluan Aku terbawa juga ke dalam.
uhhhhhh..! Hampir saja kata-kata itu keluar dari mulut aku. Rasanya nikmat sekali. Otot di dalam kemaluan Aku mulai terasa berdenyut. Lalu tangannya ditarik lagi, bibir kemaluan Aku ikut tertarik lagi.

“Ouughhhhhhhhh..!” akhirnya keluar juga desahan nafasku menahan rasa nikmat di kemaluan Aku.
Tubuhku terasa limbung, bahuku condong ke depan. Karena takut jatuh, Aku bertumpu pada bahu adik aku.
“Enak ya kak..?”
“Heeheee..”, jawabku sambil memejamkan mata.
Tangan adik aku lalu mulai maju dan mundur, kadang klitoris aku tersentuh oleh telapak tangannya. Tiap tersentuh rasanya nikmat luar biasa, tubuh ini akan tersentak ke depan.
“kak..! Adek juga pengen ngerasaain enaknya dong..!
“Kamu mau diapain..?” jawab aku lalu membuka mata dan melihat ke arahnya.
“Ya pegang-pegangin juga..!” katanya sambil tangan satunya lalu menuntun tanganku ke arah kemaluannya.

Kupikir egois juga jika Aku tidak mengikuti keinginannya. Kubiarkan tangannya menuntun tangan aku. Terasa hangat kemaluannya di genggaman tangan ini. Kadang terasa kedutan di dalamnya. Karena masih ada sabun di kemaluannya, dengan mudah Aku bisa memaju-mundurkan tanganku mengocok kemaluannya.

Kulihat tubuh adikku kadang-kadang tersentak ke depan saat tanganku sampai ke pangkal kemaluannya. Kami berhadapan dengan satu tangan saling memegang kemaluan dan tangan satunya memegang bahu.

Tiba-tiba dia berkata, Kak..! Titit Adek sama kemaluan Kakak digesekin aja yah..!
hooh Aku langsung mengiyakan karena Aku sudah tidak tahan menahan rangsangan di dalam tubuh.
Lalu dia melepas tangannya dari kemaluan Aku, memajukan tubuhnya dan memasukkan kemaluannya di antara selangkangan aku. Terasa hangatnya batang kemaluannya di bibir kemaluan Aku. Lalu dia memaju-mundurkan pinggulnya untuk menggesekkan kemaluannya dengan kemaluan Aku.

ohhhhh..! Aku kini tidak malu-malu lagi mengeluarkan erangan.
Dek… masukin aja..! Kakak udah nggak tahan..! Aku benar-benar sudah tidak tahan, setelah sekian lama menerima rangsangan. Aku akhirnya menghendaki sebuah kemaluan masuk ke dalam kemaluan Aku.

Iya Kak..!

Lalu dia menaikkan satu paha Aku, dilingkarkan ke pinggangnya, dan tangan satunya mengarahkan kemaluannya agar tepat masuk ke itil Aku.

Aku terlonjak ketika sebuah benda hangat masuk ke dalam kemaluanku. Rasanya ingin berteriak sekuatnya untuk melampiaskan nikmat yg kurasa. Akhirnya Aku hanya bisa menggigit bibir aku untuk menahan rasa nikmat itu. Karena sudah dari tadi dirangsang, tidak lama kemudian Aku mengalami orgasme. Kemaluan Aku rasanya seperti tersedot-sedot dan seluruh syaraf di dalam tubuh berkontraksi.

ohhhhhh..! Aku tidak kuat untuk tidak berteriak.

Kulihat adik aku masih terus memaju-mundurkan pinggulnya dengan sekuat tenaga. Tiba-tiba dia mendorong sekuat tenaga hingga tubuhku terdorong sampai ke tembok.

Ouughhh..! katanya.

Pantatnya ditekannya lama sekali ke arah kemaluan Aku. Lalu tubuhnya tersentak-sentak melengkung ke depan. Kurasakan cairan hangat di dalam kemaluan Aku.

Lama kami terdiam dalam posisi itu, kurasa kemaluannya masih penuh mengisi kemaluan Aku. Lalu dia mencium bibirku dan melumatnya. Kami berpagutan lama sekali, basah keringat menyiram tubuh ini. Kami saling melumat bibir lama sekali. Tangannya lalu meremas payudara dan memilin putingnya.

Kak..! Kakak nungging, terus pegang bibir bathtub itu..! tiba-tiba dia berkata.

Wahh..! Gila adik ya..!

Udah.., ikutin aja..! katanya lagi.

Aku pun mengikuti petunjuknya. Aku berpegangan pada bathtub dan menurunkan tubuh bagian atasku, sehingga batang kemaluannya sejajar dengan pantatku. Aku tahu adikku bisa melihat dengan jelas kemaluan Aku dari belakang. Lalu dia mendekatiku dan memasukkan kemaluannya ke dalam kemaluan Aku dari belakang.

uhhhhhh..! %@!#$&tt..! Aku menjerit saat kemaluan itu masuk ke dalam rongga kemaluan Aku.
Rasanya lebih nikmat dibanding sebelumnya. Rasa nikmat itu lebih kurasakan karena tangan adikku yg bebas kini meremas-remas payudara Aku. Adikku terus memaju-mundurkan pantatnya sampai sekitar 10 menit ketika kami hampir bersamaan mencapai orgasme. Aku rasakan lagi tembakan sperma hangat membasahi rongga kemaluan Aku. Kami lalu berciuman lagi untuk waktu yg cukup lama.

Setelah kejadian itu, kami jadi sering melakukannya, terutama di kamar aku ketika malam hari saat orang tua sudah pergi tidur. Minggu-minggu awal, kami melakukannya bagaikan pengantin baru, hampir tiap malam kami bersetubuh. Bahkan dalam semalam, kami bisa melakukan sampai 4 kali. Biasanya Aku membiarkan pintu kamar aku tidak terkunci, lalu sekitar jam 2 malam, adik aku akan datang dan menguncinya. Lalu kami bersetubuh sampai kelelahan. Kini setelah Aku di Bandung, kami masih selalu melakukannya jika ada kesempatan. Kalau bukan Aku yg ke Sukabumi, maka dia yg akan datang ke Bandung untuk menyetor jatah spermanya ke kemaluan Aku. Saat ini Aku mulai berani menelan sperma yg dikeluarkan oleh adik kandung aku sendiri! Beginilah cerita sex Nyata yg kami lakukan sampai sekarang! Terus terang aku kecanduan bercinta ama adik aku!

0 comments:

Cucu Ibu Kost Yang Montok

Cerita Mesum Terhangat, yg dialami oleh salah satu kawan aqu yg memang nyata terjadi. Kenangan bercinta sama Cecyl yg manis adalah aqu laqukan, karena setiap hari aqu melihat dia sedang mandi dengan keindahan badan mulus putih jadi aqu gak tahan lagi dengan si dia.


Aqu akrab dengan Cecyl karena ia adalah cucu dari ibu kostku. Cecyl lebih tua 2 taun dan dia anak Surabaya, sedang study di Bandung cuma beda universitas denganku. Yg aqu tau, kedua orangtuanya sudah pisah ranjang selama dua taun (tapi tak bercerai) dan Cecyl turut tinggal bersama Eyangnya (ibu kostku) ketika ia masuk study.Mungkin terlalu panjang kalau kuceritakan bagaimana prosesnya sampai kita berpacaran.

Aqu beruntung punya perempuan seperti dia yg wajahnya sangat menawan (pernah dia ditawarin untuk menjadi model), segala yg diidamkan lelaki melekat pada dia. Kulitnya yg putih, hidung mancung, matanya yg indah dan bening, rambut ikal serta badannya yg padat.. Aqu juga tak tau mengapa ibu kost menerimaqu untuk nge-kost dirumahnya padahal yg kost di rumahnya adalah perempuan semua.

Mungkin karena ngeliat tampangku seperti orang baik-baik kali ya (hehehe)…Pada awal kita berpacaran , Cecyl termasuk pelit untuk urusan mesra-mesraan. Jangankan untuk berciuman, minta pegang tangannya saja sulitnya minta ampun! Padahal aqu termasuk orang yg hypersex, dan aqu sering kali melaqukan onani untuk melampiaskan hasrat sexku, sampai sekarang. Aqu bisa melaqukan onani sampai tiga kali sehari.

Setiap kali fantasi dan hasrat sexku datang, pasti kulaqukan kebiasaan jelekku itu. Entah dikamar mandi menggunakan sabun, sambil melihat VCD dewasa dan seringnya sambil tiduran telungkup di atas kasur sambil kugesek-gesekkan kemaluanku. Aqu merasakan nikmat setiap klimaks onani.Back to story, sejak aqu dan Cecyl resmi jadian, baru dua minggu kemudian dia mau kukecup pipinya. Itu pun setelah melalui perdebatan yg panjang, akhirnya ia mau juga kukecup pipinya yg mulus itu, dan aqu selalu ingin merasakan dan mengecup lagi sejak ketika itu.

Sampai pada suatu malam, ketika waktu menunjukkan pukul setengah sepuluh, aqu, Cecyl dan Deasy (anak kost yg lain) masih asyik memelihat TV di ruang tengah. Sedangkan ibu kostku serta 3 anak kost yg lain sudah pergi tidur.

Kita bertiga duduk diatas permadani yg terhampar di ruang tengah. Deasy duduk di depan sedangkan aqu dan Cecyl duduk agak jauh dibelakangnya. Lampu neon yg menyinari ruangan selalu kita matikan kalau sedang memelihat TV.

Biar tak silau kena mata maksudnya. Atau mungkin juga demi menghemat listrik. Yg jelas, cahaya dari TV agak begitu samar dan remang-remang.

Deasy masih asyik memelihat dan Cecyl yg disampingku ketika itu cuma mengenakan kaos ketat dan rok mini matanya masih konsen memelihat filem tersebut. Sesekali ketika pandangan Deasy tertuju pada TV, tanganku iseng-iseng memeluk pinggang Cecyl. Entah Cecyl terlalu memperhatikan filem sampai tangannya tak menepis ketika tanganku memeluk badannya yg padat.

Dia malah memegang rambutku, dan membiarkan kepalaqu bersandar di pundaknya. Terkadang kalau pas iklan, Cecyl pura-pura menepiskan tanganku agar perbuatanku tak dilihat Deasy. Dan ketika filem diputar lagi, kulingkarkan tanganku kembali.

“I love you, honey….” Bisikku di telinganya.Cecyl menoleh ke arahku dan tanpa sepengetauan Deasy, ia mendaratkan kecupannya ke pipiku. Oh my God, baru pertama kali aqu dikecup seorang perempuan, tanpa aqu minta pula. Situasi seperti ini mendadak membuat pikiranku jadi ngeres apalagi ketika Cecyl meremas tanganku yg ketika itu masih melingkar di pinggangnya, dan matanya yg sayu sekilas menoleh ke arah Deasy yg masih nongkrong di depan TV.

Aman, pikirku. Apalagi ditambah ruangan yg cuma mengandalkan dari cahaya Tv, maka sesekali tanganku meremas buah dada Cecyl.Cecyl menggelinjang, sesekali menahan nafas. Lutut kanannya ditekuk, sampai ketika tangan kiriku masuk ke dalem daster bagian bawah yg agak terbuka dari tadi, sama sekali tak diketaui Deasy. Mungkin ia konsen dengan filem, atau mungkin juga ia sudah ngantuk karena kulihat dari tadi sesekali ia mengangguk seperti orang ketiduran.Kecupanku kini sedikit menggelora, menelusuri leher Cecyl yg putih mulus sedangkan tangan kiriku menggesek-gesekkan perlahan kemaluan Cecyl yg masih terbungkus celana dalem. Ia mendesah dan mukanya mendongak ke atas ketika kurasakan celana dalemnya mulai basah dan hangat.

Mungkin ia merasakan kenikmatan, pikirku.Tanganku yg mulai basah oleh cairan kemaluan Cecyl buru-buru kutarik dari dalem roknya, ketika mendadak Deasy bangkit dan melihat ke arah kita berdua. Kita bersikap seolah sedang konsen melihat juga.

“Aqu ngantuk. Tidur duluan ya….. nih remote-nya!” ujar Deasy sambil menyerahkan remote TV pada Cecyl.Deasy kemudian masuk ke kamarnya dan mengunci pintu dari dalem. Aqu yg tadi agak gugup, bersorak girang ketika Deasy cuma pamitan mau tidur.

Aqu pikir dia setaknya mengetaui perbuatanku dengan Cecyl. Bisa mati aqu. Cecyl yg sejak tadi diem (mungkin karena gugup juga) matanya kini tertuju pada TV. Aqu tau dia juga pura-pura melihat, maka ketika badannya kupeluk dan bibirnya kukecup dia malah membalas kecupanku.

“Kita jangan disini Say, nanti ketauan….” Bisiknya diantara kecupan yg menggelora.Segera kubimbing tangan Cecyl bangkit, setelah mematikan TV dan mengunci kamar Cecyl, kuajak dia ke kamar sebelah yg kosong. Disini tempatnya aman karena setiap yg akan masuk ke kamar ini harus melalui pintu belakang atau depan.Jalan kita berjingkat supaya orang lain yg telah tertidur tak mendengar langkah-langkah kita atau ketika kita membuka dan menutup kunci dan pintu kamar tengah dengan perlahan.Setelah kukunci dari dalem dan kunyalakan lampu kamar kuhampiri Cecyl yg telah duduk di tepi ranjang.

“Aqu cinta kamu, Cecyl…..” ujarku ketika aqu telah duduk disampingnya.Mata Cecyl menatapku lekat.. Sejenak kulumat bibirnya perlahan dan Cecyl pun membalas membuat lidah kita saling beradu.Nafas kita kembali makin memburu menahan rangsangan yg kian menggelora. Desahan bibirnya yg tipis makin mengundang birahi dan hasratku. Kuturunkan kecupanku ke lehernya dan tangannya menarik rambutku. Nafasnya mendesah.

Aqu tau dia sudah terangsang, lalu kulepaskan kaosnya.Buah dadanya yg padat berisi ditutupi BH berwarna merah tua. Betapa putih kulitnya, mulus tak ada cacat. Kemudian bibir kita pun berkecupan kembali sedangkan tanganku sibuk melepaskan tali pengikat BH, dan seketika kemudian kedua buah dadanya yg telah mengeras itu kini tanpa ditutupi kain sehelai pun.Kuusap kedua pentilnya, dan Cecyl pun tersenyum manja.

“Ayo Yan, laqukanlah….” Ujarnya.Tak kusia-siakan kesempatan ini, dan mulai kujilati buah dadanya bergantian. Sedangkan tangan Cecyl membantu tanganku melepaskan kemeja yg masih kukenakan. Kukecup pentilnya sampai dadanya basah mengkilap. Betapa beruntungnya aqu bisa menikmati semua yg ada dibadannya. Tangan kananku yg nakal mulai merambah turun masuk ke dalem roknya, dan kugesek-gesekkan pelan di bibir kemaluannya. Cecyl menggelinjang menahan nikmat, sesekali tangannya juga turut digesek-gesekkan kesekitar kemaluannya sendiri.Bibirnya mendesah menahan kenikmatan.

Matanya terpejam, Sebentar kemudian kemaluannya mulai sedit basah. Dan kita pun mulai melepaskan celana kita masing-masing sampai badan kita nyata-nyata polos. Betapa indahnya badan Cecyl, apalagi ketika kulihat kemaluannya yg terselip diantara kedua selangkangannya yg putih mulus.

“Wah.. punyamu oke Cecyl, Ok’s banget…” ujarku terpanaBegitu mulus memang,ditambah dengan bulu-bulu lebat disekitar bagian sensitifnya.

“Burungmu juga besar dan bertenaga. Aqu suka Yan….” Balasnya sambil tangannya mencubit pelan kemaluanku yg sudah tegak dari tadi.

“Come on Honey….” Pintanya menggoda.Aqu tau Cecyl sudah begitu terangsang maka kemudian kusuruh Cecyl berbaring di atas kasur. Dan aqu baringkan badanku terbalik, kepalaqu berada di kakinya dan sebaliknya(posisi 69). Kukecup ujung kakinya pelan dan kemudian kecupanku menuju hutan lebat yg ada diantara kedua selangkangannya. Kukecup pelan bibir kemaluannya yg sudah basah, kujilat klitorisnya sedangkan mulut Cecyl sibuk mengocok-ngocok kemaluanku.Bibir kemaluannya yg merah itu kulumat habis tak tersisa.

Ehm, betapa nikmatnya punyamu Cecyl, pikirku. Kecupanku terus menikmati klitoris Cecyl, sampai sekitar kemaluannya makin basah oleh cairan yg keluar dari kemaluannya.Kedua jari tanganku aqu coba masukkan lubang kemaluannya dan kurasakan nafas Cecyl mendesah pelan ketika jariku kutekan keluar masuk.

“Ahh… nikmat Yannn…ahhhh…” erangnya.Kugesek-gesekkan kedua jariku diantara bibir klitorisnya dan Cecyl makin menahan nikmat. Selang 5 menit kemudian kuhentikan gesekkan tanganku, dan kulihat Cecyl sedikit kecewa ketika aqu menghentikan permainan jariku.
“Jangan sedih Say, aqu masih punya permainan yg menarik, okay?”

“Oke. Sekarang aqu yg mengatur permainan ya?” ujarnya.Aqu mengangguk.Jujur saja, aqu lebih suka kalau perempuan yg agresif.Cecyl pun bangkit, dan sedangkan badanku masih terbaring di atas kasur.

“Aqu di atas, kamu dibawah, okay? Tapi kamu jangan nusuk dulu ya Say?”Tanpa menunggu jawabanku badan Cecyl menindih badanku dan tangan kanannnya membimbing kemaluanku yg telah berdiri tegak sejak tadi dan blessss…….ah,Cecyl merasa bahagia ketika seluruh kemaluanku menembus kemaluannya dan terus masuk dan masuk menuju lubang kenikmatan yg paling dalem. Dia mengoyg-goygkan pantatnya dan sesekali gerakannya memutar, bergerak mundur maju membuat kemaluanku yg tertanam bergerak bebas menikmati ruang dalem “gua”-nya.Cecyl mendesah setiap kali pantatnya turun naik, merasakan peraduan dua senjata yg telah terbenam di dalem surga.
Tanganku meremas kedua buah dada Cecyl yg tadi terus menggelayut manja. Rambutnya dibiarkan tergerai diterpa angin dingin yg terselip diantara kehangatan malam yg kita rasakan ketika ini. Kubiarkan Cecyl terus menikmati permainan ini. Ketika dia asyik dengan permainannya kulingkarkan tanganku dipinggangnya dan kuangkat badanku yg terbaring sejak tadi kemudian lidah kita pun beradu kembali.

“Andainya kita terus bersama seperti ini, betapa bahagianya hidupku ini Cecyl ” bisikku pelan
“Aqu juga, dan ku berharap kita selalu bersama selamanya..”Sepuluh menit berlalu, kulihat gesekan pinggang Cecyl mulai lemah. Aqu tau kalau dia mulai kecapekan dan aqu yg mengambil inisiatif serangan. Kutekan naik turun pinggangku, sedangkan Cecyl tetep bertahan diem. Dan suara cep-clep-clep… setiap kali kemaluanku keluar masuk kemaluannya.

“Ahh terusss Yannnnn….terusss…nikmattttt…ahh…ahhhh….” cuma kalimat itu yg keluar dari mulut Cecyl, dan aqu pun makin menggencarkan seranganku.Ingin kulibas habis semua yg ada dalem kemaluannya. Suara ranjang berderit, menambah hot permainan yg sedang kita laqukan. Kutarik badan Cecyl tanpa melepaskan kemaluanku yg sedang berlabuh dalem kemaluannya dan kusuruh dia berdiri agar kita melaqukan gerakan sex sambil berdiri.

“Kamu punya banyak style ya say?” katanya menggoda.
“Iya dong, demi kepuasan kamu juga” jawabku sambil mulai menggesek-gesekan kemaluanku kembali.
“Ahh teruss…terusss……” desah Cecyl ketika kemaluanku berulang kali menerobos kemaluannya.Kupeluk badan Cecyl erat sedangkan jari tangan kirinya membelai lembut bulu-bulu kemaluannya, dan sesekali membantu kemaluanku masuk kembali setiap kali terlepas. Keringat membasahi badan kita. Lehernya yg mulus kukecup pelan, sedangkan nafas kita mulai berdegup kencang.

“Yan, keteteran nih, mau klimaks. Jangan curang dong….”
“Oke, tahan dulu Cecyl” dan kucabut gagang kemaluanku yg telah basah sejak tadi.Kusuruh Cecyl nungging di ranjang, sedangkan tanganku mengarahkan kemaluanku yg telah siap masuk kembali. Dan kumasukkan sedikit demi sedikit sampai kemaluanku ambles semua ke dalem surga yg nikmat.
“Ah…tekan Yan…enaaaakkkkk…terusssss Yannn….” Erangnya manja setiap kali kemaluanku menari-nari di dalem kemaluannya.Tanganku memegang pinggangnya agar gerakanku teratur dan kemaluanku tak terlepas,.

“Ohh…nikmat sekali Yan….teruss….terusss……” desahnya.Betapa nikmatnya ketika-ketika seperti ini…dan terus kuulang sedangkan mulut kita mendesah merasakan kenikmatan yg teramat sangat setiap kali kemaluanku mempermaikan kemaluannya.
“Yan….aqu mo keluar nih…..udah gag tahan….ahhh….ahhhh….” ujar Cecyl mendadak.
“Tahan Cyl, aqu juga hampir sampai….” aqu menekan-nekan kemaluanku kian cepat,sesampai suara ranjang turut berderit cepat.Dan kurasakan otot-otot kemaluanku mengejang keras dan cairan air maniqu berkumpul dalem satu titik.

“Aqu keluar sekarang Cin….” kemaluanku kucabut dari lubang kemaluannya dan Cecylpun seketika membalikkan badan dan menjulurkan lidahnya, mengocok-ngocok gagang kemaluanku yg kemerahan dan ketika kurasakan aqu tak mampu menahan lagi kutaruh kemaluanku diantara kedua belah buah dadanya dan kedua tangan Cecyl pun menggesek-gesekkan buah dadanya yg menjepit gagang kemaluanku dan….croott…crooottt… air maniqu jatuh disekitar dada dan lehernya Sebagian tumpah diatas sprei.

Cecyl menjilati kemaluanku membersihkan sisa-sisa air maniqu yg masih ada.

“Kamu ternyata kuat juga Say, aqu hampir tak berdaya dihadapanmu” kubelai rambut Cecyl yg sudak acak-acakan tak karuan.

“Aqu juga gag nygka kamu sehebat ini Yan….”desahnya manja .Waktu sudah menunjukkan setengah satu malam Dan setelah kita istirahat sekitar lima belas menit, kita memakai pakaian kita kembali dan membereskan tempat tidur yg sudah berantakan. Dan tak lama kemudian kita pun pergi tidur dikamar masing-masing melepaskan rasa lelah setelah kita ‘bermain” tadi.Begitulah kisahku dengan Cecyl, setiap hari kita selalu melaqukannya setiap kali kita ingin dan ada kesempatan.

Kita melaqukannya di kamar sebelah kalau malam hari, kamar kostku, atau bahkan dikamar mandi (sambi mandi bareng diketika rumah kost kosong cuma ada kita berdua).Sampai pada suatu hari Cecyl harus pindah ke luar kota turut kedua orang tuanya yg telah berbaikan lagi. Aqu nyata-nyata kehilangan dia, dan ingin kuterus bersamanya. Pernah beberapa kali kususul ke tempatnya yg baru dan kita melaqukannya berkali-kali di hotel tempat kita menginap.Tagagl 27 November 1998, mendadak kuterima surat dari Cecyl yg mengabarkan bahwa ia akan menikah dengan orang yg dipilihkan orang tuanya dan aqu nyata-nyata kehilangan dia…..Sekarang, setiap kali aqu melaqukan masturbasi, fantasiku selalu melayg mengingat ketika-ketika terindah kita melaqukan hubungan sex pertama kali dikamar sebelah itu. Ingin rasanya aqu ulangi ketika-ketika indah itu…

0 comments:

Cerita Seks Tentang Seorang Kuli Tua VS Mantan Model

Didikan dan dorongan dari orang tuaku mampu menghantarkanku
menjadi orang yang memiliki status sosial dan ekonomi lumayan dibandingkan
keadaan keluargaku sebelumnya ketika aku masih kecil. Maklum kami berasal dari
keluarga yang cukup bersahaja.


Aku selalu disuruh belajar dan belajar. Kata mereka, bila ingin memperbaiki tingkat kehidupan maka kita harus giat belajar sehingga kelak setelah memiliki ilmu yang tinggi dan lulus dari perguruan tinggi, rejeki akan lebih mudah didapat. Orang tuaku ada benarnya meskipun sekarang banyak sekali
sarjana menganggur, kalah sama yang berani mengambil kesempatan apa saja
biarpun tidak tinggi sekolahnya. Namun sesungguhnya ada kekurangannya juga.
Setelah menyandang gelar S1 di salah bidang keteknikan aku beruntung dengan
amat mudahnya mendapatkan pekerjaan yang bergengsi.

Namun seperti yang telah kusebutkan tadi, aku begitu
terobsesi dengan isi otak belaka, namun tidak dalam hal kepandaian bergaul.
Lebih parah lagi dalam hal bergaul dengan cewek. Asli seperti layaknya murid TK
bila dibandingkan dengan para pria dewasa lainnya. Di samping memiliki masalah
dalam psikologi, kelemahan lain yang juga kritis yang kuidap adalah masalah
fisiologi.

Aku lemah. Aku terlalu acuh dan menganggap remeh masalah
olah tubuh. Dampaknya adalah aku tidak memiliki kekuatan fisik yang prima yang
seharusnya dimiliki oleh seorang pria. Tubuhku memang tidak kerempeng, namun
kurang berotot dan bertenaga, dan celakanya lagi untuk urusan seks aku tidak
terlalu ‘jantan’.

Bila melihat wanita cantik aku hanya sekadar ngiler saja tanpa berani bertindak
lebih jauh, takut mengecewakan. Akhirnya aku hanya mampu dari ke hari
membayangkan mereka saja. Selebihnya onani, itupun paling seminggu sekali, bila
kantong sperma sudah kurasa penuh.

Tapi biarlah, tidak semua yang kita inginkan di dunia bisa
kita dapatkan, Tuhan telah sangat adil membagi karunia-Nya. Ada yang diberi
kelebihan rejeki, ada yang diberi kelebihan penampilan fisik, dan ada yang
diberi kelebihan kekuatan fisik.

Sesungguhnya semua itu tergantung juga dari cita-cita,
tempaan hidup, ataupun keadaan yang kadang tak dapat dihindari atau dikehendaki
sebenarnya. Mungkin semua orang ingin kaya, namun berhubung satu dan lain hal
mereka tidak beruntung mendapatkannya.

Akan tetapi sebenarnya bila mereka pasrah dan mampu berpikir positif untuk menggali kelebihan-kelebihan dari kekurangan-kekurangannya (seperti setali dua uang, di satu sisi ada plus pasti ndi sisi lain ada minusnya), mereka akan menemukan keunggulan tersendiri yang
mungkin tidak dimiliki oleh orang yang mereka anggap ‘beruntung’.

Begitulah kehidupan, kebanyakan orang hanya mampu mendongak
ke atas, selalu berkeluh kesah memprihatini diri sendiri atas kelebihan orang
lain.

Sementara aku saat ini memiliki pandangan lain, aku suka iri
melihat para pria perkasa yang akibat tempaan hidupnya yang berat justru
membuat mereka memiliki kekuatan fisik yang prima, sekaligus memiliki pesona
seksual yang luar biasa bagi lawan jenis.

Aku merasa bahwa kelebihan materiku paling hanya dapat menyilaukan mata wanita, tapi tidak benar-benar mampu membuat mereka bertekuk lutut. Mereka mudah dekat denganku karena statusku, namun aku merasa mereka tidak benar-benar di ‘dekatku’ setelah merasakan ‘keintiman’ denganku.
Sehingga pada suatu ketika aku menemukan metode yang kuanggap dapat memuaskan hasratku, meskipun tidak secara langsung namun ternyata luar biasa kenikmatan yang dapat kuraih, yaitu memuaskan diri dengan meminjam kemampuan orang lain.

Inilah sebagian kisah-kisahku dalam mendapatkan kepuasan seksual tetapi tidak secara langsung melakukannya sendiri, alias kepuasan sekunder. Menyutradarai Suatu pagi di hari Sabtu ketika sedang jalan-jalan cari angin untuk menumpas kejenuhan dan kepenatan kerja beberapa bulan ini aku
mencoba rute ke arah pelabuhan yang selama ini belum pernah kucoba. Memasuki
tol dalam kota aku menuju arah pelabuhan Tanjung Priok. Rencanaku adalah
melihat-lihat suasana pelabuhan. Mengamati kapal berlabuh atau berlayar,
kesibukan bongkar muat, atau hal-hal lainnya yang benar-benar baru.

Kuparkir mobil di areal parkir lalu aku mendekati anjungan
sambil bersedeku di pagar. Hawa semilir pelabuhan masih segar di pagi hari.
Kesibukan pelabuhan sudah mulai.

Pertama kuamati kapal besar yang berlabuh. Nampaknya kapal
barang, karena lebih banyak barang yang turun ketimbang manusia. Tiba-tiba
terlintas kilat sesuatu di kepalaku. Aha, kenapa tidak kucoba? Lalu mulai
kuteliti satu per satu para kuli pelabuhan.beritaseks.com Ada beberapa yang tua, namun
kebanyakan masih muda. Badan mereka rata-rata kekar berotot. Rata-rata berkulit
gelap mungkin karena tertempa teriknya matahari pelabuhan selama
bertahun-tahun. Tapi bagaimana caranya? Aku sedang mendebat diriku sendiri. Ah,
macam mana mereka bisa menolak penawaranku.

Lalu aku mencoba menyeleksi secara diam-diam, siapa diantara
mereka yang hendak kupilih sebagai calonnya. Yang tua? Sebenarnya nggak
masalah, toh mereka nampaknya juga masih jantan. Yang muda, tentu saja memiliki
peluang keberhasilan yang lebih besar untuk rencanaku nanti.

Akhirnya kupilihlah yang agak tua, sekitar 50 tahunan,
dengan pertimbangan yang tua lebih berpengalaman dan lebih mampu mengendalikan
permainan. Di samping itu itung-itung membantunya secara finansial, kasihan tua-tua
masih banting tulang menjadi kuli. Nah sekarang tahapan selanjutnya adalah
melobi dan merayu si Bapak agar bersedia menjadi aktor dalam permainan erotis
ini.  “Pagi?”, sapaku mencoba ramah.

“Pagi juga”, bapak ini agak terkejut dan grogi ketika disapa seorang perlente
seperti diriku ini (hehe memuji diri sendiri) hingga menimbulkan sejuta
pertanyaan baginya, tiba-tiba ada orang asing yang menyapanya.
“Boleh ngomong sebentar, 5 menit aja Pak”.
“O.. Oh ya boleh, boleh, ada apa Den?”.
“Panggil aja Pradana, jangan pakai Dan-Den segala”,gurauku.
Mencoba mencairkan ketegangan.
“Gini Pak, saya mau minta tolong tapi saya juga khawatirakan
Bapak tolak mentah-mentah.”
Bapak ini menunggu kalimatku selanjutnya, lalu nggak tahan
akhirnya bertanya.
“Pertolongan apa, Nak Pradana?”.
“Istri Bapak ada di mana? Di kampung atau dibawa keJakarta
sini?”.
“Ah ya ditinggal di kampung saja Pak, susah kalau dibawa ke
sini. Berat hidup di Jakarta Pak.”
Oho, ada peluang nih.
“Lah berapa lama Bapak tidak ketemu istri?”, pancingku.
“Sebulan, kadang lebih. Emang kenapa ya Nak?”.
“Nggak kok, apakah Bapak tidak terlalu lama berpisah dari
istri”, kukupas halus naluri dasar seorang manusia, khususnya pria.
“Heh heh.. Bapak tahulah maksud Nak Pradana. Habis gimana
yah, memang masalah makan jadi nomor satu bagi saya. Jadi harus berjauh-jauhan
dari istri agar ada yang bisa dimakan. Daripada kumpul, kami mau makan apa?”.
“Okelah gini Pak, singkat kata aja ya, saya mau membantu Bapak
untuk menyalurkan kekangenan Bapak kepada istri atau wanita tepatnya.”
“Waduh, Bapak nggak punya duit lebih untuk begitu-begitu Nak.”
“Oh tidak, tidak, Bapak tidak perlu mengeluarkan biaya. Nanti
biarlah saya yang membiayai semua ini bahkan ada tips buat Bapak. Jadi tinggal
Bapak bilang saja bersedia nanti sisanya biar saya yang urus. Gimana, mau nggak
Pak?”

Hampir aku kejedot rantai kapal yang besar-besar itu ketika
si bapak akhirnya meng-aprove proposalku. Laki-laki mah di mana-mana sebenarnya
sama saja, sulit menolak penawaran menggiurkan seperti ini. Aku sudah bergairah
duluan ketika membayangkan bakal ada adegan panas antara ‘Beauty and the
beast’. Permainan kontras yang mampu melecut gairahku.

Kuputuskan segera mengontak sang pemeran wanita pagi-pagi
supaya tidak keburu dibooking orang. Begitu mendapat konfirmasi atas
kesediaannya untuk menyediakan waktunya malam ini, maka bergegas pula kukontak
sebuah hotel kelas sedang. Yang penting tempatnya agak terlindung dari
keramaian. Si bapak akan kujemput duluan sore-sore dari tempat kerjanya sesuai
janjiku untuk mengurus semuanya. Sementara pemeran wanita akan datang sendiri
tanpa perlu dijemput.

Aku biasa membeli tabloid-tabloid panas yang banyak tersedia
di ibukota. Aku suka memelihara gairahku akan wanita dengan berlangganan
membeli filem bokep, tabloid atau majalah panas yang berisi info mengenai
esek-esek di ibukota. Dengan seringnya berlangganan membeli tabloid semacam itu,
aku jadi banyak mendapatkan informasi mengenai agen-agen yang menyediakan
wanita untuk melayani syahwat para lelaki/wanita.

Jam 20.00 aku dan si bapak telah berada di dalam kamar hotel
setelah makan malam, kami mengobrol berbagai hal sambil menunggu kedatangan
wanita cantik pesananku. Tentu saja tarif sekelas dia lumayan mahal, di atas rata-rata
tarif wanita panggilan lainnya. Tapi biarlah, fantasi kadang meminta ongkos
besar.

Tit.. tit.., HP-ku berbunyi, kuangkat..
“Yes dear, dah nyampe?”.
“Udah di bawah Mas, di kamar berapa?”, terdengar suara riang.
Professional sekali. Semua dilayani dengan riang asal sesuai tarif.
“313, ke kiri dari lift ya.”
“OK Mas..”

Kulihat si bapak agak grogi juga, kutenangkan bahwa semua
ini dilandasi alasan komersial belaka. Jadi tidak perlu takut akan ditolak.
Siapa tahu malah si wanita setelah malam ini akan menjadi ketagihan kataku. Kan
malah lebih enak nanti-nanti dapet layanan rutin gratisan dari si Mbak,
gurauku. Banyak kok wanita yang menginginkan seks sejati, yang benar-benar
mampu membuat si wanita terkapar dalam orgasme sejati. Dan itu tidak ada
kaitannya dengan siapa bapak, tetapi apa yang bapak dapat lakukan untuk
memuaskan si wanita. Si bapak mulai kendor ketegangannya.

Ting.. tong.., Kubuka pintu kamar.

Bella

“Hai”, salamnya.
“Hai juga, sendiri apa dianter?”, kutanya basa basi.
“Dianter dedemit apa, hehehe”, cair sekali suasananya.

Semoga semuanya berjalan lancar. Ini semua demi kepentinganku, menyalurkan hasrat seksualku yang lagi menuntut.

Kuamati dandanannya cukup berkelas, bahkan tidak nampak
norak bak pelacur kelas jalanan, maklum eks model. Memang yang kupilih adalah
eks model untuk memastikan kualitas kecantikannya. Sebenarnya banyak juga yang cantik-cantik
yang bukan model, tetapi daripada seperti memilih kucing dalam karung mendingan
cari kepastian aja deh. Kulit putih mulus, tinggi langsing dengan dada
menjulang, hidung mancung dan wajah oval. Klop sebagai the beauty. Dia sempat
agak kaget ketika ada orang lain di situ, Bapak itu, yang duduk di kursi pojok
ruangan. Bapak itu anteng saja dan tidak menatap sama sekali sang aktris.

“Bella, ehm sori ya kita perlu bicara sebentar”, aku mulai menceritakan semuanya sejak masalahku sampai hasratku yang dapat dipenuhi melalui cara ini. “Tenang aja Mas, no problem, it’s all about money, Dear. But it’s better when he could make me satisfied. Who knows.”

Aku lega sekali, malah dia mulai menatap bapak itu dengan
tatapan tajam dan mengundang. Kudekati si bapak dan memberitahukan bahwa
wanitanya oke-oke saja malah penasaran ingin menikmati tubuhnya. Si Bapak mulai
bangkit dan berani menatap Si Wanita.

Aku duduk di pojok dan mempersilakan keduanya melakukan
adegan sesuai dengan inovasi mereka sendiri. Keduanya duduk di tepian ranjang.
Sengaja tadi si Bapak tidak kusuruh mandi dulu, badannya masih berkilau-kilau berkeringat
meskipun sudah agak lama terkena AC kamar hotel. Biarlah mereka yang memutuskan
untuk mandi  atau tidak.

Si Bapak masih canggung, Si Wanita yang membimbing. Dipegangnya
tangan Si Bapak lalu ditimpakan di pangkuannya sambil diiringi dengan lembut
tatapan merayu seorang wanita. Badannya mencondong sehingga tetek sebelahnya
yang gede itu telah berkenalan dengan lengan Si Bapak yang kokoh. Nah, Harimau
sudah menggeliat mulai terpancing dari tidurnya. Direngkuhnya pundak Bella.

Dibelai-belai, dan tangan satunya mulai mengusap-usap paha.beritaseks.com Bella menggelinjang
karena tangan kasar itu sangat efektif meraba ujung-ujung sarafnya. Bella
sedang mencoba dunia baru. Dunia bawah tanah yang tidak pernah ditengok
sebelumnya. Rasa penasaran membangkitkan gairahnya. Roknya berbelah tinggi,
hingga ketika duduk pahanya sudah terpampang telanjang sampai pangkal. Si Bapak
yang bibirnya hitam kasar mendekat menuju pipi. Nafas nampak mulai memburu dan
bertekanan, otot-otot mukanya mulai bangkit menonjol dan mengeras.

Pemandangan erotis yang luar biasa ini ditangkap oleh mata Bella
sangat mengkilik-kilik nurani kewanitaannya. Ingin ia melayani dan
memuaskannya. Naluri bawaan setiap wanita. Aku ikut mulai menghangat. Ketika Bella
mulai membuka kancing baju batik lusuh Si Bapak satu-persatu dari ujung atas,
bibir hitam dan tebal Si Bapak sedang mulai menyapu-nyapu pipi mulus Bella.

Pipi Bella merona hangat dialiri darah yang terpacu oleh jantung yang meningkat
detaknya. Permainan semakin meningkat dengan mulai naiknya usapan telapak lebar
dan kasar Si Bapak menuju pangkal paha. Bella meremang. Tubuhnya menjadi makin
merapat, teteknya ingin mendapatkan tekanan-tekanan yang lebih kuat dari tubuh
si laki-laki perkasa. Setengah kesadarannya mulai meninggalkan dirinya. Ia
ingin semua tubuhnya dirajam tangan-tangan kasar itu.

Dibelai-belainya lengan-lengan Si Bapak, menyelami betapa
perkasanya lelaki ini. Darahnya berpacu kencang. Mukanya semakin merona merah
memberitakan tentang hasrat. Ciuman-ciuman menjilat berpindah ke arah leher di
belakang telinga Bella, lenguhan-lenguhan kecil menjadi tak terbendung.
Semuanya dari dalam dirinya ingin keluar bebas. Aku spanning. Tak sedetikpun
kulewatkan adegan real bokep di depan mataku.

Tangan kiri Bella mulai menjemput pangkal paha Si Bapak dan
mulai mengusap-usap kelelakiannya. Kadang diselingi dengan menekan-nekan. Si
Bapak mulai melenguh-lenguh. Otot-otot wajahnya semakin tegas dan menebal. Lalu
menggulati dengan penuh tubuh Bella, merengkuh kuat.

Yes, luar biasa. Kaki kiri Bella sudah menumpang di atas
paha kiri Si Bapak. Mereka mulai berpagutan sambil duduk di tepian ranjang,
bibir hitam tebal berbau rokok lisong melawan bibir mungil mulus merah merekah
milik Bella. Sensasional sekali. Adegan ciuman dan saling melumat berlangsung,
berpagut beradu lidah. Dua kutub dunia sedang berpadu di kamar hotel ini.

Karena berasal dari dua kutub ekstrim maka tarikannya luar biasa kuat.
Sedotan-sedotan kuat mengiringi permainan pemanasan. Kuasa birahi mulai
menancapkan kukunya pada dua makhluk yang sedang bercumbu ini.

Bella tidak tahan dan sekarang mulai penuh mengangkangi
dengan duduk di atas pangkuan Si Bapak. Punggungnya dijamah dan diusap-usap
sampai batas leher belakang dengan tangan-tangan tua namun masih kekar dan
berotot itu. Bella merinding sehingga bulu kuduknya meremang. Urat-urat tuanya
yang menonjol yang sedang menggarap punggung Bella membangkitkan kesan visual
yang luar biasa.

Adegan dilanjutkan dengan saling kulum kembali dan kedua
lidah berlawanan jenis itu saling menggenjot dan berpagut. Kecipak-kecipak
bunyi ludah menyemangati keduanya. Rasa jijik telah musnah dirontokkan oleh birahi
yang menyeruak paksa. Libido mengambil kendali.

Si Bapak mengamati Bella yang telah mulai banyak memejamkan
mata dalam penghayatan. Bella sudah dalam kekuasaannya. Si Bapak masih memegang
kendali. Belum terlarut, pengalaman dan usia membuatnya menang angin.

Adu mulut disudahi dengan menurunnya serangan Si Bapak
menuju tetek-tetek Bella. Kepala Bella mulai terayun-ayun ke belakang dengan
mata yang sayu-sayu mengawang. Rambut ikalnya yang sepanjang bahu terburai dari
ikatannya. Kaki-kaki putih langsingnya kokoh mengapit dan sudah nampak tegang.

Dari samping aku dapat melihat bagian depan Bella telah
ditelanjangi, tetek-teteknya telah dikupas keluar dari Bra-nya sehingga
tetek-teteknya malah kelihatan tambah mencuat karena tersangga oleh Bra-nya
yang masih menggantung kencang. Tetek-teteknya luar biasa mulus dan kencang,
putingnya mengeras merah tua, dan sekarang sedang disedot-sedot rakus oleh Si
Bapak.

“Enak Neng?”, pertanyaan yang tidak perlu diajukan.
Bella sudah mulai menggelepar pasrah. Semua sarafnya telah
bersedia untuk meneruskan penjelajahan.
“Eehhm.. Ehh..”, hanya lenguhan-lenguhan Bella yang keluar
sebagai tanda penerimaan yang tidak dibuat-buat.

Sensitivitas kewanitaannya telah terangsang sempurna.
Pantatnya ditekan-tekankan di atas gundukan kelelakian Si Bapak yang telah
menjulang karena vaginanya kini telah ikut mulai gatal dan geli karena
dipengaruhi hormon sexnya.

Pergerakan olah asmara merangkak dengan irama yang mengalir
alami. Lalu tiba-tiba tangan kiri Si Bapak menyelinap dari belakang pantat Bella,
masuk ke dalam CD-nya dan menjangkau liang kewanitaan Bella. Si Bapak ahli
mengaparkan wanita agar semakin tenggelam dalam kuasa nafsunya sendiri. Semua
dirangsangnya maka wanita akan mabuk birahi. Semakin liar Bella menggolek-golekkan
kepalanya.

“Oohh yess.. Arrgghh.. Fuck me.. Ooh my old man..”, rintihan-rintihan erotis menggema di ruangan.
Si Bapak mengangkat Bella dengan entengnya (biasanya mengangkat beras sekwintal, Bella paling 55 Kg). Lalu direbahkannya telentang di ranjang. CD Bella dilolosi. Rok dan bajunya masih dibiarkan belum dilepas.

Roknya disingkap. Nampak di depan matanya sebuah keindahan dunia. Selangkangan
yang bersih mulus dilengkapi dengan rambut-rambut kemaluan yang dipotong rapi.
Di tengah-tengahnya bersemayam lubang kenikmatan berwarna merah dadu. Si Bapak
terpana.

“Memek kayak Neng ini bagus benget ya, indah sekali dan
wangi. Bapak ingin melahapnya Neng. Boleh ya Neng?”.
Tanpa persetujuan Bella lalu dengan rakusnya mulut Si Bapak
mulai mencomot vagina Bella.
“Bapak akan menjilati memek Neng sampai luber yaah..”, Bella
mengangguk dan memohon.
Si Bapak menguakkan paha-paha putih Bella lebar-lebar lalu
menenggelamkan kepalanya di antara keduanya. Bau wangi vagina yang terawat Bella
menyergap hidungnya.
“Wangi sekali memek Neng, oohh sedapnya.”
“Ooggh yess.. Fuckkerrh.. Ssucck mmee..”, pantatnya
terangkat-angkat ketika mulut Si Bapak mengulum bibir vagina
Bella.

Lidahnya mulai dimainkan keluar-masuk di liang kenikmatan Bella.
Kadang melesak dalam-dalam dalam rangka memburu dan mencari itil, bila ketemu
terus disodok-sodokkan sampai membikin gila Bella. Tangan Bella terbang kian
kemari, mencengkeram kepala Si Bapak agar menekan lebih kuat, menjambaki rambut
sendiri, lalu lurus mencengkeram sprei kuat-kuat. Begitu berulang-ulang dan
bergantian. Kaki-kaki langsing putihnya telah menumpang di atas pundak Si Bapak berkelojot-kelojot.

“Giillaa.. Ennaakkh.. Baanngeet.. Teruss.. Paakk..

Ayyoohh..”, hentakan-hentakan pantatnya naik turun menandakan nafsunya sedang
memuncak luar biasa. Dan yang lebih luar biasa permainan pemanasan telah
berlangsung setengah jam lebih. Aku menelan ludah dan melotot. Kukeluarkan penisku
dan kukocok.

Lalu si Bapak menghentikan permainan lidahnya. Bajunya
dilepas, celananya, CD-nya, dan jreenng, penis hitamnya telah mencuat tegak
berkilau-kilau, luar biasa besar dan panjang. Made in nature. Alam yang
menciptakannya. Aku iri hati.

Lalu si Bapak menaiki ranjang, disorongkannya penis supernya
ke mulut Bella, Bella menyongsong nafsu. Tersedak. Lalu mulai menjilatinya.
Meludah. Mulai menjilati kembali. Ketika batang sudah mengkilat lalu bless,
dimasukkan ke mulutnya. Monyong mulutnya menampung lingga segede itu. Tegar dan
kokoh. Tangan kiri Bapak menjangkau ke belakang, mencari vagina Bella. Lalu
dicolokkannya. Dengan jari tengahnya lalu vagina Bella yang telah agak kuyup
dikocok-kocok. Bella menjerit-jerit.

“Buussyeett.. Arrghh.. Aadduhh.. Aaghh.. Aahh “, Bella mulai
menggila kembali. Kedua lubang Bella disenggamai bersamaan. Mulut dan vagina-nya.
“Ayyoo neengg.. Teruss.. Aahh.. Ahh..”, Si Bapak rupanya
sudah mulai fly juga. Dimajumundurkan penisnya sehingga mulut Bella
termonyong-monyong.
“Seddott.. Seddott.. Neng..”.

Fantasi dikulum bidadari menerbangkan jiwanya menuju
kesempurnaan kenikmatan yang dirasakan oleh saraf-saraf alat senggamanya.
Kekuasaan virtual bahwa telah mampu menindih dan akan menyetubuhi seorang
bidadari dari negeri awang-awang telah menghantar birahinya melampaui batas
kesadaran. Ekstase. Osilasi pantatnya semakin akseleratif, kepala Bella
terpental-pental maju mundur. Dan crroott.. Crroott luar biasa pejuh yang diproduksinya.

“Oohh neenngg.. Tellan.. Teellaan.. Yaagghh”, sambil
terhentak-hentak kelojotan Si Bapak mengangkat kepala Bella dan menekan penisnya
agar tidak lepas dari mulut Bella.

Bella gelagapan tetapi menikmati menyeruput pejuh yang
banjir di mulutnya. Menjilat-jilat lalu menelannya. Aku belum keluar, pegel
sedari tegang terus belum ada hasil. Aku masih menginginkan adegan senggama
kelamin  Vs. Kelamin.

Lalu robohlah sosok tua Si Bapak menggelosor di samping Bella
setelah nyaris 1 jam permainan berlangsung. Menelentang menatap langit-langit
kamar, nafas ngos-ngosan dengan dada kembang kempis. Bella belum klimaks. Bella
melap mulutnya lalu menuju toilet. Beberapa menit kemudian dia keluar dengan
bertelanjang. Menghampiri Si Bapak, mengangkanginya, lalu mulai mengocok batang
penis Si Bapak. Memanasi Si Bapak, dia ingin ikut dituntaskan. Penyelesaian
atas dirinya adalah  keharusan.

Si Bapak semakin terpana, tubuh yang begitu indah
menginginkan dirinya. Putih bak salju, lembut dan mulus. Badan ramping, tinggi,
tetek besar, perut rata, pinggang kecil, pantat padat montok, usia masih belia.
Tiada cacat atas dirinya. Alangkah merasa beruntungnya Si Bapak. Sudah
menikmati tubuh bidadari seindah ini masih dibayar pula. Seumur-umur tidak
pernah terbayangkan sama sekali bakal dianugerahi keajaiban seperti ini.

Penis Si Bapak diusap-usapkan ke bibir vaginanya. Dia ingin
disetubuhi dengan sempurna, vaginanya ingin dimasuki.
Mereka berdua telanjang kini. Si Bapak di bawah, Bella
mengangkang dan sedang mengocok. Tangan Si Bapak merengkuh tetek-teteknya,
meremas-remas, memilin-milin putingnya, lalu mengenyot-ngenyotnya. Bella masih
panas, tetapi dia masih belum diklimakskan. Vaginanya meneteskan cairan-cairan,
nampak lebih kuyup dari sebelumnya.

Dibangkit-bangkitkan kembali gairah lelaki tua di bawahnya.
Dan tanpa menunggu lama penis Si Bapak mulai dialiri darah kembali sehingga
mulai meregang. Bella senang. Semakin ditekuninya kocok-kocokannya. Dijilatinya
tetek-tetek Si Bapak. Tangannya kadang mengelus pangkal penis, area penuh
saraf, Si Bapak mulai mendengus.

Direngkuhnya agar Bella mendekat, dikulum puting-puting
teteknya, lalu mereka berpagutan kembali. Tangan-tangan berotot Si Bapak
bergeser meremas-remas pantat montok Bella. Diusap-usapnya bibir vagina Bella,
lalu diselipkan jari tengah kedua tangannya melesak ke lubang vagina Bella. Bella
menjerit.

Ketegangan penis Si Bapak telah sempurna kembali, Bella
menuntunnya menuju lubang miliknya. Diusap-usapkan terlebih dahulu memutari
sekeliling bibir vaginanya. Bella terpekik-pekik dan meregang-regang. Lalu
dijebloskannya penis itu pelan dan pasti.

“Ehhg.. Egghh..”, pantatnya naik turun, maju mundur,
mengebor seluruh titik-titik kenikmatannya.
Matanya terpejam dengan bibir yang menganga dan
mendesah-desah histeris. Pantatnya diputar-putar, mencari persinggungan penis
dengan saraf di dalam lubangnya yang paling sensitif. Bila ketemu lalu dia
terpekik dan dipercepat kocokannya.beritaseks.com Si Bapak terbawa gairah kembali sehingga
pantatnya pun ikut diputar dan digoyang-goyangkan. Membikin Bella semakin gila.
Berhubung Si Bapak telah sempat orgasme maka permainan ini
akan memakan waktu lama. Hal ini bakal
enyenangkan dan memuaskan Bella sampai titik darah penghabisan. Bella
terus mengocok-ngocokkan vaginanya. Kepalanya bergoyang dan tergolek-golek liar
ke kanan-kiri. Desahannya semakin keras.

“Auh.. Auh.. Emmfh..”, keringat di punggungnya mengalir
deras. Mukanya berleleran peluh. Bella masih butuh waktu.
Gesekan-gesekan vaginanya dinikmati detik demi detik.

Bibir-bibirnya digigitnya sendiri. Dia ingin berlama-lama memanjakan vaginanya
mendapatkan desakan-desakan penis perkasa. Dia tidak ingin cepat berlalu, dia
menahan diri. Vaginanya berkedut, dia pelankan genjotannya. Bila sudah agak
rileks dimulakannya lagi gesekan vagina-nya. Dia ingin menikmati semalaman vagina-nya
dijajah penis langka milik Pak Tua ini. Dia tidak ingin kehilangan  esempatan. Sudah setengah jam dia memanjakan vagina-nya.

Lalu tiba-tiba Bella menghentikan kocokannya dan meregang,
kepalanya melengkung dengan tangan mencengkeram dada Si Bapak kuat-kuat,
badannya menggigil lalu menyentak-nyentak. Orgasmenya telah tiba.
“Ehh.. Ugghh.. Ehhmm.. Ohh.. Oohh.. Oogghh”, lolongnya dan..
Crott.. Croott cairan menyemprot dari lubang vaginanya.

Seperti air kencing mengalir deras keluar. Jari-jari Si Bapak segera menyapu
cairan itu dan menjilatinya. Dia ingin menikmati cairan kewanitaan Bella.
Seperti apa rasa cairan seorang bidadari.

“Enak nih pejuh Neng.”
Si Bapak belum orgasme, lalu dengan cepat bangkit dan
ditunggingkan Bella. Dengan amat nafsu disodoknya vagina Bella dari belakang.

“Ohh.. Neng.. Ooh.. Oohh.. Oohh.. Neengg”, Si Bapak meracau
histeris sambil memacu penisnya menembusi vagina dengan cepat dan bertenaga.
Berkecipak-kecipak suara vagina Bella dihajar penis Si Bapak
yang masih kokoh dan tegang itu. Tangan kekarnya kadang menepuk pantat bahenol
dan padat Bella sampai merah kulitnya, Bella meringis-ringis antara nikmat dan perih.
Penderitaan kadang diserap wanita sebagai bagian dari kenikmatan. Terlebih
secara bersamaan dirinya sedang tenggelam dalam birahi. Adonan yang menimbulkan
kenikmatan ekstra.

“Aauughh.. Aaugghh.. Eehhmggh..”, Bella mulai bergairah
kembali. Vaginanya berdenyut-denyut menyekap penis Si
Bapak sehingga dari mulut Si Bapak mencerocos erang-erangan
kenikmatan. “Emmppoott.. Neengghh.. Ennaakk.. Bbanngeet.. Adduuhh.. eeehghh..”,
semakin liar sodokan Si Bapak, sampai pantat Bella merah-merah karena
hantaman-hantaman paha Si Bapak.

Penis diayun untuk menyodok sedalam-dalamnya. Keduanya
tercerai dari kesadaran kembali. Erangan dan ceracau terlontar di luar kendali
akal. Aku mulai mendaki dan kupercepat kocokan tanganku, aku masih duduk dengan
resleting terbuka.

Lalu kulihat dengan kasar Bella ditelentangkan dan diangkat
satu kakinya yang kanan dan dipegangi. Lurus ke atas. Didekatkan penisnya
kembali, dengan tubuh tegak sejajar kaki kanan Bella, Si Bapak memajukan dan
menghujamkan penisnya lalu mulai mengayuh kembali.

Keduanya berpacu kembali, berliter-liter keringat telah
membanjir keluar dari tubuh keduanya sampai sprei basah kuyup. Tetek-tetek Bella
tergoncang-goncang hebat. Si Bapak rupanya telah gemas dan geram dalam luapan
birahi yang lebih mendera dari permainan pertama. Hunjaman-hunjaman penisnya
kuat dan menyentak. Bella entah telah berada di mana saat ini, mungkin dia
sudah lenyap tenggelam di dasar samudera kenikmatan purba. Matanya hanya
membeliak-beliak dengan erangan-erangan yang sudah semakin menghilang. Kenikmatan
paling puncak telah tinggal sejengkal. Dan..

“Oohggh.. Aaghh.. Eegh.. Eeghh.. Eeghh.. Maauuhh..
Nyampaihh.. Neenngghh.”

Bella tidak sempat menanggapi lagi karena dia sudah
melampaui batas kesadaran, kenikmatan kali ini yang dia rasakan sudah tak
terukur. Kata-kata sudah lenyap tak bermakna. Lalu keduanya bersamaan nyaring
berteriak..

“Aahh!!”.

Keduanya melengkungkan tubuh masing-masing ingin saling
memasuki, Si Bapak mencoba menembuskan penisnya sampai ke tempat terdalam milik
Bella, Bella ingin mencakup seluruh milih Si Bapak. Keduanya melipat dan saling
mengatupkan dirinya dengan kuat-kuat ingin berpadu tak teruraikan.

Orgasme sempurna telah dilampaui. Mereka menggelepar. Diam
membisu masih meringkuk dan berpadu. Aku juga keluar sudah, sambil duduk di
kursi. Pengalaman luar biasa yang pernah kualami. Kontras membuat kekuatan tak terkira.

Kami lalu tertidur. Kira-kira jam 5 pagi aku terbangun
karena terganggu suara berisik, rupanya kedua makhluk didepanku sedang memacu
birahi kembali. Kulihat Bella sedang mengangkangi kembali Si Bapak, dengan
posisi membelakangi. Bella telah menemukan sang pemuas nafsunya. Dia seolah
ingin menghabiskan hidupnya disenggamai Si Bapak tua sang kuli pelabuhan yang
kekar dan kokoh itu. Aku yakin mereka pasti akan sering bertemu setelah malam
ini. Aku senang karena Si Bapak bakal tidak kesepian di ibukota ini bila sedang
dilanda birahi.

Sejak menikmati adegan Si Bapak dengan Eks Model itu
membuatku keranjingan untuk mencoba mengadakan kembali acara-acara begini namun
dengan aktor dan aktris yang berbeda.

E N D

0 comments: